INformasinasional.com-POHUWATO, GORONTALO. Diperkirakan lebih dari 2.500 orang pendemo dari warga Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, membakar kantor Bupati, Gedung DPRD dan Rumah Dinas Bupati Pohuwato. Pembakaran dipicu dari unjuk rasa yang berakhir rusuh oleh pendemo. Warga menuntut ganti rugi lahan dan tali asih dari pihak perusahaan tambang emas yang tak kunjung terealisasi. Peristiwa itu terjadi Kamis 21 September 2023 usai waktu Sholat Jujur.
Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Desmont Harjendro dihubungi Jumat (22/9/2023) membenarkan kejadian pembakaran itu. “Motif unjuk rasa karena tali asih dari perusahaan kepada tanah penambang, sudah dilaksanakan pendataan. Namun datanya berubah-ubah terus akhirnya dari perusahaan diubah lagi, butuh waktu lagi, tapi mereka tidak sabar,” katanya.
[irp posts=”11990″ ]
Dijelaskan AKBP Desmont Harjendro, polisi mengamankan sejumlah pengunjuk rasa anarkis terkait demo ricuh yang berujung insiden kantor Bupati Pohuwato terbakar. Polisi menduga mereka yang diamankan merupakan provokator kericuhan.
“Ada beberapa pengunjuk rasa sempat diamankan. 5 yang diduga provokator dari pengunjuk rasa itu telah diperiksa di Mapolres Pohuwato,” katanya.
Massa merusak kantor DPRD Pohuwato dan rumah jabatan Bupati Pohuwato. Polisi mengatakan massa memang melakukan unjuk rasa di sejumlah titik. Massa yang tidak puas lantas melakukan aksi anarkis.
Kantor DPRD sama rumah jabatan bupati. “Yang dibakar kantor bupati, yang lainnya hanya dilempar. Kerusakan kaca-kaca,” kata Desmont.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Usman Bay mengatakan seluruh pegawai yang bekerja saat terjadi insiden pembakaran kantor bupati oleh massa pendemo dinyatakan selamat.
“Dapat dipastikan seluruh pegawai selamat,” ucap Usman di Pohuwato, Jumat.
Sebelum insiden pembakaran terjadi, Usman menjelaskan, awalnya pihaknya tidak mengetahui jika massa aksi akan mendatangi kantor bupati untuk melakukan demonstrasi hingga kemudian ada insiden pembakaran oleh sekelompok orang pada demonstrasi penambang yang menuntut ganti rugi dari perusahaan tambang pada hari Kamis.
Pascainsiden tersebut pihaknya sudah menerima instruksi dari Bupati Pohuwato bahwa mulai hari ini seluruh pegawai yang berada di kantor bupati akan berkantor di kantor bersama.
“Sesuai instruksi pimpinan, untuk sementara kita berkantor di situ, sampai dengan adanya pembangunan kantor bupati yang baru,” kata Usman Bay.
Meski bekerja di kantor bersama, pihaknya tetap melaksanakan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sisa peralatan yang ada.
“Terkait dengan alat-alat atau sarana penunjang, sementara waktu kita akan berupaya semaksimal mungkin melayani masyarakat dengan sisa-sisa peralatan yang kita miliki,” katanya, seperti dilansir Antara, Jumat.**