INformasinasional.com, PEMALANG-
Sebanyak 36 biksu peserta ritual Thudong internasional 2025 tiba di Alun-alun Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat (2/5) siang. Mereka melanjutkan perjalanan suci dengan berjalan kaki dari Tegal menuju Candi Borobudur, yang menjadi tujuan akhir.
Sebelumnya, para biksu sempat beristirahat di perbatasan antara Kabupaten Tegal dan Pemalang. Setibanya di Alun-alun Pemalang, mereka disambut hangat oleh warga yang antusias, serta jajaran pejabat daerah seperti Bupati, Kapolres, dan perwakilan Kodim 0711 Pemalang. Suasana penyambutan semakin meriah dengan atraksi seni Barongsai yang digelar di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Pelutan, Pemalang.
[irp posts=”39841″ ]
Prabu Dias (50), penanggung jawab Thudong Internasional 2025, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat yang diterima di Pemalang.
“Sambutan dari Bupati, Kapolres, dan pihak Kodim sangat luar biasa. Bahkan, mereka turut berjalan kaki dari Alun-alun hingga ke Gedung Serbaguna mendampingi para biksu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menjadi satu-satunya kapolres sejauh perjalanan dari Bangkok hingga Indonesia yang turut serta berjalan kaki bersama para biksu, simbol kuat komitmen terhadap perdamaian.
Setelah penyambutan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gedung Serbaguna Pemalang. Di sana, tampak para biksu beristirahat sambil melepaskan jubah, keringat mengalir deras setelah menempuh jarak jauh di bawah terik matahari.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pengamanan maksimal bagi para biksu selama berada di wilayah Pemalang.
“Pada 2 Mei 2025, kita kedatangan biksu pejalan kaki dari Bangkok menuju Borobudur. Kami dari Polres Pemalang siap mengawal hingga perbatasan dan memastikan mereka aman sampai tujuan. Mereka akan melanjutkan perjalanan melalui Ulujami dan rencananya menginap di klenteng setempat,” jelasnya.
Ritual Thudong merupakan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh para biksu dengan berjalan kaki menempuh ribuan kilometer. Tujuannya tak hanya berlatih ketabahan, tapi juga menyebarkan pesan damai lintas negara dan budaya.
Reporter: Ragil Surono