INformasinasional.com, Medan – Komitmen TNI mendukung ketahanan pangan nasional kembali dibuktikan. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melepas bantuan sekitar 40 ton beras untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Sumatera Utara.
“Panglima melepas sekitar 40 ton beras dalam membantu dapur SPPG untuk masyarakat Sumut,” ujar Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto saat acara pelepasan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (10/7/2025).
Bantuan puluhan ton beras ini berasal dari hasil lahan ketahanan pangan Kodam I/Bukit Barisan. Rio menjelaskan, jika dihitung kebutuhan satu rumah, maka stok tersebut diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan makanan hingga empat bulan ke depan.
“Kami tidak hanya melepas bantuan, tapi juga memastikan keberlanjutan program. Ini bukan kegiatan seremonial, melainkan langkah konkret mendukung visi Presiden Prabowo Subianto membangun generasi sehat, kuat, dan cerdas melalui MBG,” tegas Rio.
Untuk mendukung program MBG ini, TNI AD menyediakan lahan sebagai lokasi pembangunan dapur SPPG sekaligus memberikan pendampingan kepada mitra secara mandiri. Hingga saat ini, di wilayah Kodam I/Bukit Barisan telah berdiri 115 dapur SPPG TNI AD dan 110 dapur SPPG mandiri. Total targetnya mencapai 991 unit yang tersebar di berbagai wilayah Sumut.
“Kami menggandeng semua pemangku kepentingan pemerintah daerah, Polri, hingga tokoh masyarakat – untuk memastikan program ini berjalan maksimal. Ini kolaborasi untuk kepentingan rakyat,” tambah Rio.
Selain menyasar masyarakat umum, program MBG juga secara rutin menyuplai makanan bergizi ke sekolah-sekolah, panti asuhan, dan lembaga sosial lainnya. Menu yang diberikan dirancang oleh ahli gizi agar memenuhi standar nutrisi optimal.
Program MBG digagas sebagai bagian dari kontribusi TNI dalam pembangunan sumber daya manusia. Dengan asupan gizi yang terjaga, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi emas yang sehat secara fisik dan cerdas secara intelektual.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga soal kualitas. Kita ingin anak-anak kita tidak sekadar kenyang, tetapi juga sehat dan produktif,” ujar Rio menutup keterangannya.
Langkah TNI ini menjadi simbol bahwa ketahanan nasional bukan hanya soal pertahanan militer, tapi juga tentang kemampuan menjaga rakyat dari ancaman “musuh” yang tak kalah berbahaya: kelaparan dan gizi buruk.(MisnoAdi)