INformasinasional.com,Jakarta – Sebagai langkah nyata dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan mendukung pemasaran produk hasil pembinaan Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang selenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM di Bidang Digital dan E-Commerce Tahun 2025, bertempat di Aula Gedung 2 Lapas Cipinang, pada Selasa (14/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran staf Bidang Kegiatan Kerja sebagai bagian dari strategi penguatan pembinaan kemandirian berbasis pasar digital. Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama antara Lapas Cipinang dan IBI KOSGORO 1957, menghadirkan narasumber utama Filda Angellia, S.Kom., MMSI, Dekan Fakultas Ilmu Komputer, yang membawakan materi bertajuk:
“Pemanfaatan Teknologi Digital dan Artificial Intelligence dalam Optimalisasi Pemasaran Produk Hasil Karya Warga Binaan Lapas Cipinang.”
Dalam sambutannya, Irdiansyah Rana, Kepala Bidang Kegiatan Kerja yang mewakili Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menekankan pentingnya penguasaan teknologi digital sebagai bagian dari transformasi pemasyarakatan modern.
“Kita tidak hanya membina keterampilan Warga Binaan, tetapi juga harus mampu memasarkan hasil karya mereka secara profesional dan menarik. Digitalisasi adalah jembatan menuju pasar yang lebih luas dan inklusif,” tegasnya.
Dalam sesi materi, Filda Angellia menjelaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk memperkuat strategi pemasaran modern. Ia menekankan bahwa dunia digital memberi peluang besar bagi Lapas untuk menampilkan karya Warga Binaan ke pasar nasional dan internasional.
“Teknologi kini memungkinkan kita menjangkau konsumen tanpa batas. Dengan visual yang menarik, deskripsi produk yang kuat, dan strategi digital yang tepat, produk karya Warga Binaan bisa memiliki daya saing tinggi di platform e-commerce,” jelas Filda.
Materi pelatihan juga mencakup teknik visualisasi produk, pembuatan caption yang menarik, serta pemanfaatan AI untuk analisis tren pasar dan optimalisasi promosi di media sosial maupun marketplace. Peserta turut diajak memahami strategi branding dan pengelolaan konten digital yang relevan dengan karakter produk hasil karya Warga Binaan seperti batik, roti, kopi, dan kerajinan tangan.
Salah satu peserta pelatihan, Irman, menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu bagaimana cara membuat tampilan produk lebih menarik dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Dengan semangat PRIMA (Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel), Lapas Cipinang terus berinovasi dalam pembinaan kemandirian. Melalui penguasaan teknologi digital, Lapas Cipinang berupaya memperkuat dampak sosial dan ekonomi dari hasil karya Warga Binaan, sekaligus membuktikan bahwa pemasyarakatan kini bergerak menuju era yang adaptif, produktif, dan berdaya saing global.
Reporter: Ragil Surono
Discussion about this post