INformasinasional.com-LANGKAT. Jembatan Sei Wampu yang dibangun dua jalur oleh PT HKI di ruas Tol Binjai – Langsa, tepatnya membentang di dua bibir Sungai Wampu, yang menghubungkan Kecamatan Stabat dan Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, telah rampung dikerjakan, dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF) pada Jumat 18 Agustus 2023 – Minggu 20 Agustus 2023. Pelaksanaan ULF dilakukan Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembangunan Jembatan Balai Jembatan.
Sebelumnya, pada 17 Agustus 2023 lalu diruas badan jembatan Sei Wampu ini dilakukan upacara peringatan HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Upacara itu dipimpin langsung Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro sebagai Pembina. Upacara berlangsung dengan khidmat dan diikuti 69 orang peserta upacara. Menurut pihak Hutama Karya, di Jembatan Sei Wampu di Tol Binjai – Pangkalan Brandan punya alasan khusus, sehingga dilakukan upacara di Jembatan itu. “Lokasi ini dipilih sebagai lokasi puncak upacara HUT RI karena ruas ini merupakan salah satu ruang yang cukup progresif dan akan segera rampung,” kata Koentjoro, waktu itu.
Jembatan Wampu di ruas Tol Binjai – Langsa ini merupakan jembatan rangka baja terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dibangun HKI, yang memiliki total bentang 231 meter, dengan main span sepanjang 130 meter tanpa pilar di tengahnya. Jembatan Sei Wampu yang termasuk dalam tipe continuous truss bridge memiliki rangka baja berwarna merah, berpotensi menjadi ikon baru JTTS di Sumut.
Jembatan Wampu di Tol Trans Sumatera menjadi jalan tol terpanjang nomor 2 di Indonesia setelah Jabodetabek.
[irp posts=”10984″ ]
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengungkapkan ULF Jembatan Sei Wampu berupa uji beban jembatan yang dilakukan meliputi uji beban dinamis dan uji beban statis.
“Uji dinamis dilakukan dengan dua metode yakni metode impuls (menggunakan lebih kurang 20 truk dan alat uji exciter) serta ambient, dan dilakukan dua kali yakni uji dinamis awal dan uji dinamis akhir. Sementara, uji dinamis awal dilakukan sebelum uji beban statis sedangkan dinamis akhir dilakukan setelah uji beban statis,” kata Tjahjo, Kamis (31/8/2023).
Tjahjo mengatakan, uji beban statis dilakukan dengan tiga skema, yakni penilaian lendutan maksimum dengan bentang utama, penilaian regangan maksimum pada momen lentur negatif, dan penilaian rotasi yang dihasilkan dari pembebanan asimetris.
Saat ini, HKI tengah menunggu hasil ULF dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembangunan Jembatan Balai Jembatan.
Sementara, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Infrastruktur, Selo Tjahjono menyebutkan bahwa kegiatan ULF dilakukan untuk menguji hasil konstruksi HKI terhadap spesifikasi dan persyaratan desain yang sudah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Selain itu, ULF Jembatan Sei Wampu juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendukung konektivitas Jalan Tol Binjai- Pangkalan Brandan yang aman dan nyaman.
“Jembatan Sei Wampu ini merupakan gambaran kapasitas HKI yang dapat membangun jembatan bentang panjang terpanjang di JTTS. Harapannya, Jembatan Sei Wampu serta Jalan Tol Ruas Binjai Langsa – Seksi Binjai – Pangkalan Brandan dapat menjadi akses mobilitas yang aman dan menjadi akselerator perekonomian di Sumatra Utara,” sebutnya.
Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan memiliki main road sepanjang 57 km dan memiliki kecepatan rencana 100 km/jam.
“Jika Tol Binjai – Pangkalan Brandan tersambung sepenuhnya, maka waktu perjalanan dari Binjai – Pangkalan Brandan yang semula 90 menit akan terpangkas menjadi 48 menit,” sebutnya lagi.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 347,5 km dan 674 km ruas tol Operasi.
Ruas Tol yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km).
Kemudian ada Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (50 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km).(redaksi)
Editor : Misno
