INformasinasional.com-PASAMAN BARAT. Kalangan orang tua siswa SMP Negeri 2 Pasaman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat Sempat heboh adanya isu yang beredar dikalangan mereka terkait ada nya pungutan Uang SPP setiap bulan dengan Variasi kelas 1 senilai Rp.200 Ribu, kelas 2 Rp. 150 Ribu, Kelas 3 Rp.100 Ribu.
Terkait hal itu, Kepala Sekolah SMPN2 Pasaman Syafruddin Lubis saat dikonfirmasi Sabtu (9/9/2023) mengatakan bahwa tidak ada pungutan SPP sama sekali, kalaupun ada pungutan itu berupa sumbangan yang tidak mengikat dan itu hasil dari rapat Komite bersama para wali murid.
“Tidak ada pungutan SPP di sekolah ini, lagi pula sekarang tidak boleh adanya pungutan tersebut,” katanya.
Ia mengatakan kalaupun ada pungutan yang terjadi itu berupa sumbangan yang dilakukan oleh pengurus Komite dan berdasarkan hasil kesepakatan dari Komite bersama para wali murid.
“Kalau yang berhubungan dengan Komite, Kami pihak sekolah tidak ada ikut serta, kami hanya memfasilalitasi tempat dan peralatan yang diperlukan kalau pihak Komite mengadakan rapat,” katanya.
Salah seorang Walimurid Yarni yang menghadiri rapat itu, mengatakan komite memang benar melakukan rapat sama semua walimurid bukan membahas uang SPP, namun rapat itu membahas sumbangan untuk pagar sekolah.
“Hasil rapat, peserta forum menyepakati bersama untuk sumbangan pembangunan pagar sekolah ini dan di kenakan kelas tiga 100 ribu, kelas dua 150 ribu dan kelas satu 200 ribu, itu bisa diansur sampai Desember nanti,” katanya.
Sementara itu, ketua Komite Akmil mengatakan rapat yang dilaksanakan tadi bukan uang SPP. Rapat tadi membahas sumbangan yang tidak mengikat untuk pembangunan pagar sekolah, sebelum pagar itu sudah ada dikarenakan rusak kena gempa, untuk membangun kembali maka walimurid di undang untuk rapat membahas itu.
“Rapat bersama walimurid tadi terdapat tiga opsi. Opsi pertama 50 kelas tiga, kelas dua 100 dan kelas satu 150 ribu. Sementara opsi kedua dua naik 50. Untuk opsi ketiga naik lagi 50 ribu. Dari ketiga opsi itu maka diambil kesampat bersama semua walimurid obsi kedua,” katanya.
Ia menjelaskan di SMPN ini muridnya berjumlah sekitar 530 orang dan dirapat ini semua Walimurid di undang, hadir dirapat ini sekitar 200 orang Walimurid.
“Kita kan baru di angkat sebagai ketua komite, data pakir miskin anak yatim dan yatim piatu belum kita ketahui baik itu kelas 1, 2 dan 3. Karena pengurus lama tidak ada data itu sama kita. Nanti kita data lagi dan akan dilanjutkan rapat kembali,” ujarnya.
Disamping itu ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman Barat, Agusli saat dikomfirmasi lewat via telpon mengatakan kalau berbentuk uang SPP tidak dibolehkan. Tetapi berbentuk sumbangan yang tidak mengikat dan tidak memberatkan boleh-boleh saja. Namun bagi keluarga tidak mampu yatim dan yatim piatu di gratiskan.
“Nanti akan Klarifikasi kesekolah yang bersangkutan, kalau ada yang memungut biaya berupa SPP nanti kita tindak tegas, dan kalau sudah ada sebelumnya kita suruh di kembalikan. Insaallah Senin besok kita datang kesekolah itu,” katanya.
Reporter : Syafrizal
Editor : Misno