INformasinasional.com-BATAM. Masyarakat adat Melayu Kepulauan Riau yang melakukan aksi protes menolakan relokasi pemukiman dari pulau Rempang, Galang, Kota Batam di depan kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam sejak Senin (11/9/2023) pagi, hingga rusuh, akhirnya dipukul mundur/dibubarkan oleh aparat kepolisian pada Senin sore. Polisi memuntahkan gas air mata dan menyemprotkan air dari mobil water canon, akibatnya ribuan masa Puak Melayu Kepri bubar.
Aksi massa berakhir, tetapi menyisakan belasan personil polisi dari Polda Kepri yang terluka akibat amuk massa. Polisi yang terluka sebahagian terkena lemparan batu.

“Unjuk rasa ini sebagai aksi penolakan pembangunan Rempang Eco-City,” teriak belasan pengunjuk rasa,Senin siang, sebelum kericuhan terjadi didepan kantor BP Batam.
Menjelang siang, entah siapa yang memulai, diduga ada penyusup melakukan pelemparan kearah demonstrans, sehingga warga mulai ricuh. Massa terlihat menerobos masuk ke kantor BP Batam.
[irp posts=”11474″ ]
Dalam banyak vidio beredar di grup-grup WatsApp, personil polisi anti huru hara dengan tamengnya dilempari batu dan kayu. Lemparan baru juga menghancurkan kaca kaca bangunan kantor BP Batam.
Kericuhan semakin memanas, massa meringsek masik dan memanjat barat dan merobohkannya.
[irp posts=”11495″ ]
Pengunjuk rasa yang anarkis berhenti, setelah terdengar seruan mundur dari pimpinan Lembaga Adat Melayu, Kepulauan Riau, karena mereka sedang rapat dengan Kapolda Kepri membahas soal pembebasan 8 warga Pulau Rempang yang ditahan di Mapolresta Balerang.
“Kita masih menunggu orang tua kita, (LAM Kepri) yang sedang berunding dengan Kapolda Kepri, jadi mari kita mundur ke kantor LAM Batam dulu,” kata Ariadi salah seorang Puak-Puak Melayu dari Kepulauan Riau, diantaranya perwakilan dari pulau Bintan, Tanjungpinang, pulau Penyengat dihadapan ribuan massa Melayu Kepri.
[irp posts=”11498″ ]
Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri N telah meminta massa untuk mundur.
“Saya minta segera bubar, jangan ada lempar-lempar lagi, karena petugas ini punya keluarga juga di rumah mereka sudah menjadi korban pelemparan batu. Belasan anggota Polresta Barelang dilarikan ke rumah sakit. Sebagian mereka terkena lemparan batu dari massa. Kasihan anggota saya, dilarikan ke rumah sakit,” kata Kapolres Barelang.
Tetapi pengunjuk rasa tetap bertahan. Menjelang sore, massa aksi dibubarkan paksa dengan menggunakan gas air mata dan semprotan air water cannon. Nah saat itu, pendemo membuat perlawanan dengan melempari batu kearah polisi. Tembakan gas air mata terus dimuntahkan ke arah pendemo. Sehingga pendemo berhamburan dan bubar,
Ada banyak orang ditangkap kepolisian saat aksi demo yang berujung ricuh.
[irp posts=”11488″ ]
Kemudian, Kapolres Barelang menyebut, ada 15 personilnya jadi korban luka akibat lemparan batu.
Hingga malam, situasi di Batam masih mencekam, kerumunan warga terlihat di area LAM Batam.*
Editor : Misno