INformasinasional.com-ACEH UTARA. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Provinsi Aceh, Mulyadi mengatakan, saat ini banjir yang sempat melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara telah surut. Dari data sementara, tidak ada korban jiwa dari bencana alam tersebut, namun kerugian masih dalam rekapan.
“Masyarakat sedang dalam upaya pembersihan sejak kemarin mulai balik ke rumah masing-masing,” kata Mulyadi via telepon seluler, Jumat, 13 Oktober 2023.
Mulyadi menjelaskan, saat banjir terjadi kerugian yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah lahan pertanian yang ikut terdampak. Padahal saat itu area persawahan sudah memasuki masa panen.
Mulyadi menjelaskan, saat banjir terjadi kerugian yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah lahan pertanian yang ikut terdampak. Padahal saat itu area persawahan sudah memasuki masa panen.
Selain lahan pertanian dan rumah warga, pasca banjir masyarakat akan dihadapkan dengan berjangkitnya sejumlah penyakit, seperti penyakit kulit dan diare. Namun saat ini para petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus memastikan agar kesehatan warga terjamin.
Mulyadi mengatakan, dari pantauan melalui prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sampai akhir tahun masih ada potensi hujan. Oleh sebab itu pihaknya meminta agar masyarakat lebih waspada dan terus melakukan pemantauan terhadap cuaca.
“Tetap waspada walau sudah surut. Lebih siaga, walau sudah masa transisi bencana, bukan berarti selesai, tapi harus waspada terhadap potensi,” ujarnya.
Mulyadi berharap kesiapsiagaan masyarakat dapat terus ditingkatkan secara kapasitas untuk mengurangi dampak kerugian akibat bencana. “Bencana memang tak bisa kita cegah tapi kita bisa bermitigasi untuk pengurangan resiko,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Banjir kembali melanda Kabupaten Aceh Utara, bencana alam yang disebabkan oleh tingginya curah hujan ini, mengakibatkan sejumlah sungai meluap. Banjir berdampak pada enam Kecamatan Sawang, Samudera, Syamtalira Aron, Matangkuli, Pirak Timu, dan Tanah Luas.
“Pj Bupati Aceh Utara kemarin siang turun untuk meninjau langsung, dan mengambil langkah strategis untuk menyiapkan penanggulangan banjir tahunan,” ujar Kabag Humas Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Aceh Utara, Hamdani melalui sambungan telepon Selasa, 10 Oktober 2023.
Menurut Hamdani, hujan lebat sudah terjadi sejak hari Jumat tanggal 6 Oktober 2023 lalu. Kondisi tersebut menyebabkan sungai Krueng Sawang, Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keureuto dan Krueng Peto meluap merendam beberapa Gampong yang di enam kecamatan.
Hamdani menyebutkan, secara keseluruhan ketinggian air berkisar 20 sampai 80 centimeter (Cm). Sedangkan debit air di bendungan Krueng keureuto saat ini semakin tinggi.
Adapun data korban yang terdampak banjir di enam kecamatan di 50 Gampong sebanyak 3.216 Kepala Keluarga (KK) atau 13.294 Jiwa. Kerugian material antara lain terjadinya erosi jalan penghubung antara Gampong Blang Kubu dengan Gampong Blang Cut.
“Selain itu juga berdampak pada jembatan Sawang yang mengalami kemiringan akibat tinggi air sungai. Di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, dan Tanah Luas, air semakin meluas merendam pemukiman warga,” ujar Hamdani.
(Artikel asli: kantor berita Rmol)