Rona Warna Menjelang Pemilu 2024
PERNAK pernik menjelang Pemilu 2024 sudah mewarnai berbagai sudut kota dan jalanan. Terlebih, pemasangan pernak pernik gambar calon legislatif dari berbagai Parpol peserta Pemilu 2024, dan juga logo/atribut Parpol tampak terpampang lebar di barang pohon-pohon di pinggir jalan, ditiang-tiang telepon, tiang listrik, rumah ibadah warung-warung yang tidak pada tempatnya. Tanpa etika dan melunturkan estetika keindahan.
Pandangan mata bagi setiap mata memandang sekarang telah disuguhi corak warga gambar, pandangan kota dan panorama indah berangsur layu dan kusam akibat tertutup pernak pernik baliho dan spanduk caleg.
Hal ini mengundang kegelisahan berbagai kalangan dan menyoroti hal tersebut. Padahal, pemasangan Spanduk dan Baleho itu harus mendapat izin Pemerintah Daerah setempat, yang tujuannya tidak menganggu keindahan panorama kota dan persimpangan jalan.
Para pengurus Parpol dan Calonb Legislatif agaknya mengabaikan hal keindahan dan lingkungan
Mereka beranggapan, bahwa peraturan prihal pemasangan alat peraga kampanye Parpol dan calon legislatif bisa sesuka hati mereka.
Sayang seribu sayang negeri yang berlandaskan hukum serta adat istiadat, dimasa menjelang musim Pemilu ini telah terabaikan. Mana letak landasan hukum seperti Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, atau bagaimana porak porandanya Etika dan Estetika keindahan kota serta kearifan lokal. Yang sejatinya terjaga, kini harus tercidrai oleh pemasangan Spanduk dan Baleho dengan berbagai ukuran, dan dipasang disembarang tempat ?
Sehingga melalui perpanjangan tangan si Caleg, seakan akan mereka mengabaikan kepentingan publik secara luas.
Penulis men isyaratkan, sejatinya kita menggugah pembaca dan semua pihak agar lebih berpihak kepada kepentingan Umum dari pada kepentingan kelompok atau golongan.
Memutus mata rantai perundangan dan lingkungan kini terjadi di saat perhelatan Pemilu berlangsung. Kita semua dihadapkan pada situasi dimana tercidrainya rasa keadilan.
[irp posts=”13884″ ]
Keberpihakan akan rasa keindahan yang kian hari semakin menjadi barang lanka. Akankah kenyataan ini diwariskan kepada generasi penerus?
Tentang kesemerawutan tata pasang baliho caleg yang kian hari terus bertambah menjelang Pemilu 2024, tampaknya berkesinambungan. Meski belum saatnya tiba musim kampanye.
Ada Panwaslu dan Pol PP disetiap Provinsi, Kabupaten dan Kota, tetapi mereka tampaknya masih ‘tertidur’ dari pandangan yang tersendat akibat tertempel pernak pernik corak dan warna baliho.
(Penulis: Eks Penyelenggara Pemilu).
