INformasinasional.com-MALANG.Heboh dan viral, sebatang pohon Tabebuya yang tingginya 5 meter di pinggiran perempatan jalan Sembujo, persisnya didekat SMP NU Sunan Kalijogo di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sudah hampir 10 hari pohon Tabebuya itu mengeluarkan air dari semua ranting, persis seperti hujan, sehingga ramai dikunjungi orang, karena penasaran, dan keingin tahuan mereka tentang penomena alam itu.
Tak heran jika banyak warga dari Kabupaten Malang maupun dari luar kabupaten Malang, hingga Minggu 29 Oktober 2023 terus berdatangan ingin melihat dari dekat tentang kebenaran pohon menangis itu.
Pohon Tabebuya yang mengeluarkan air dari batang dan rantingnya itu, pertama kali diketahui oleh salah satu pemilik toko di dekat pohon tersebut bernama Purwanto (65) pada Sabtu 21 Oktober 2023 sekitar pukul 18.00 WIB.

“Jadi saya pas itu duduk di depan toko. Kebetulan pohon itu kena cahaya lampu. Saat itu saya lihat batangnya nyemprot air kayak spray,” ujarnya, dikutip dari detikJatim, Minggu (22/10/2023).
Purwanto mengamati lebih detail dari mana datangnya air itu? Air itu keluar dari seluruh batang secara bergantian. Dia semakin dibuat heran karena tanah di sekitar pohon tidak basah.
“Nyemprotnya itu gantian dari batang itu. Tapi anehnya tanah di bawah tidak basah. Keluar air ini baru pertama kali saya lihat sejak pohon ini ada. Di situ juga ada pohon lain, yang keluar air cuma satu itu,” terangnya.
Dikutip dari detikJatim, Pakar pun mencoba menganalisis penyebab pohon Tabebuya itu menangis.

Dosen Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Citra Gilang Qur’ani menganalisis pohon tersebut memang tidak normal. Kemungkinan besar, pohon tabebuya itu menangis karena disebabkan oleh penyakit.
“Jika melihat kasus itu, memang ada ketidaknormalan. Bisa jadi karena pohon terserang penyakit,” papar Citra kepada detikJatim, Senin (23/10/2023).
Citra menerangkan, pohon yang normal tidak akan mengeluarkan air. Analisis Citra, penyakit menyerang batang utama pohon tabebuya tersebut.
[irp posts=”14404″ ]
“Fenomena itu kemungkinan ada penyakit yang menyebabkan pohon itu menyerang batang utamanya dan penyakit itu bisa merusak jaringan yang di tengah dan menyebabkan air,” tuturnya.
Sama seperti manusia, pada dasarnya pohon juga punya jaringan untuk mengangkut air dan nutrisi. Jaringan di pepohonan itu namanya xilem.
“Xilem ini berfungsi untuk membawa air atau nutrisi dari akar ke organ, terus dari organ ke akar itu yang dirusak oleh penyakit. Air membusuk di dalam pohon dan kalau ada luka apapun yang bisa menyebabkan air keluar itu akan muncrat keluar,” imbuhnya.
“Bisa jadi air tanah yang dibawa pohon atau masuk sistem perakarannya itu banyak. Kandungan air melimpah dan ada penyakit di dalam pohon sehingga air bisa menyembur keluar. Ada hipotesis seperti itu, tapi untuk kepastiannya butuh penelitian lebih dalam,” sambungnya.
Citra mengungkapkan bahwa saat ini merupakan momen pohon tabebuya berbunga. Namun, dirinya melihat adanya keanehan bahwa pohon tabebuya yang menangis itu tidak berbunga. Citra sendiri mengaku bahwa dia pernah melihat batang utama pohon tabebuya mengeluarkan air, yang diduga merupakan kasus yang sama dengan pohon tabebuya di Kepanjen.
“Sekarang musim tabebuya berbunga, tapi pohon itu kok tidak. Jadi semakin jelas ada kemungkinan pohon itu sedang terserang penyakit,” tukasnya.(dtc)