INformasinasional.com-SUBULUSALAM. Tiga korban yang hilang saat longsor menerjang jalan lintas Subulussalam, Aceh dengan Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Jumat 27 Oktober 2023 malam hingga kini Senin (30/10/2023) belum ditemukan. Pencarian hari ketiga diperluas dengan menyisir sungai dari lokasi kejadian.
Ketiga korban yakni Ibrahim Pangabean (42) asal Medan, Bripka Kurniadi (38) yang merupakan personel Bhabinkamtibmas Desa Penanggalan Barat Polsek Penanggalan, dan seorang wartawan Edi Sukmawan (25).
“Korban belum ditemukan. Ini hari ketiga kita melakukan pencarian,” kata Korpos SAR Meulaboh Rahmad Kenedy saat dimintai konfirmasi detikSumut, Senin (30/10/2023).
Rahmad mengatakan, pada pencarian hari kedua, tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan unsur lainnya menyemprotkan air dan menguji lumpur longsoran di lokasi. Hasilnya dipastikan tidak ada korban tertimbun di lokasi.
[irp posts=”14511″ ]
“Setelah kami pastikan tidak ada korban, pencarian korban di titik TKP kita hentikan, kita lanjutkan ke titik lainnya,” jelas Rahmad
Menurutnya, pencarian hari ini dilakukan dengan menyisir sungai sejauh empat kilometer. Proses pencarian dilakukan tim gabungan yang dibagi ke dalam empat tim.
Diketahui, longsor terjadi di jalan lintas Subulussalam, Aceh dengan Pakpak Barat, Sumatera Utara persisnya di daerah Kedabuhan Lae Ikan Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. Longsor itu menyebabkan tiga orang hilang diduga terimbun.
Sebelumnya, korban longsor dikabarkan ada 5 orang. Kelima korban tanah longsor tersebut diantaranya, Dian warga Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dan Alkautsar warga Lhokseumawe. Kedua korban ini selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi Jumat lalu (27/10) malam Sedangkan korban yang belum ditemukan, Bripka Kurniadi personel Polsek Penanggalan, Edy Sukmawan warga Lhokseumawe yang merupakan rekan Raja AlKautsar dan Ibrahim Penggabean.
Menurut Raja AlKautsar, korban selamat, ianya bersama temannya Edy Sukmawan merupakan wartawan yang menaiki mobil Nissan Grand Livina dari arah Banda Aceh menuju Kuta Cane. Saat terjadinya longsor, mereka berdua turun dari mobil untuk melihat situasi apakah bisa lewat atau tidak. Sebab, di depan mereka terjadi longsor sehingga mereka berhenti sejenak dan turun dari mobil. Tak lama kemudian, tanah longsor susulan dari tebing kembali terjadi, korban tertimbun .
“Saya terpental ke bawa jurang tapi baju saya sangkut di besi. Entah besi apa saya tidak tau pada intinya saya sudah jatuh ke jurang yang ada dipinggir jalan. Saya bertahan dan berusaha naik ke atas. Saya minta tolong tapi enggak ada yang berani turun ke bawah karena takut longsor lagi ” ungkap Alkautsar.
Diubgkapkannya, setelah sampai ke atas, ianya tidak sadarkan diri, ketika sadar ianya sudah di RSUD Subulussalam.
Sementara, mengenai personel Polsek Penanggalan, Bripka Kurniadi saat kejadian dia bersama Kapolsek Penanggalan pergi untuk memantau lokasi tanah longsor. Namun, sesampainya di lokasi longsor, Bripka Kurniadi dan Kapolsek Penanggalan berpisah untuk mencek lokasi tanah longsor. Hilangnya Bripka Kurniadi juga saat datangnya tanah longsor susulan.*