INformasinasional.com-LANGKAT. Peredaran Narkotika secara terang-terangan di wilayah Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang sudah tidak terbendung, dan meresahkan masyarakat, membuat Wahyu Ridhoni SIp dari aktivis Lingkar Mahasiswa Peduli Rakyat (Limapera), nekat melakukan aksi unjuk rasa tunggal di depan Mapolsek Tanjung Pura dan Kantor Camat Tanjung Pura, Selasa (31/10/2023)
Meski aksi tunggal Wahyu Ridhoni mengancam keselamatan dirinya, karena meminta Kapolsek dan Camat Tanjungpura, setiap pekannya harus mampu menangkap 3 pengedar narkotika jenis sabu, untuk memutus mata rantai dan menghentikan peredaran sabu-sabu di Tanjung Pura. Karena, disinyalir Narkotika yang beredar di Langkat diduga disuplay oknum-oknum aparat. Sehingga peredaran Narkotika tidak bisa secara kongkrit dihentikan.
[irp posts=”14599″ ]
Terbukti, jika ada seorang bandar maupun pengguna Narkotika oleh BNNK, maka ada saja oknum-oknum aparat yang meloby-loby. Ada apa?
Aksi tunggal aktivis Limapera itu sontak mendapat perhatian dari banyak kalangan, meski teman – teman Wahyu Ridhoni tidak berani ikut melakukan aksi.
“Saya mewakili masyarakat Tanjung Pura yang merasa kecewa, Narkoba sudah sangat meresahkan. Makanya, saya minta Pak Camat dan Kapolsek setiap minggu bisa menangkap tiga pengedar narkotika. Karena, kalau pengedarnya ditangkap, maka tidak ada lagi yang jual narkoba, dan secara otomatis, narkotika berangsur hilang,” kata Wahyu Ridhoni.
Permintaan aktivis Limapera itu merupakan gagasan baru, jika pengedar narkotika dibiarkan tidak ditangkap, dan yang ditangkap hanya pengguna, maka peredaran gelap narkotika tidak akan bisa habis.
Agaknya peredaran gelap narkotika memang sengaja diciptakan, karena pemerintah telah mendirikan lembaga anti madat, yakni Badan Narkotika Nasional, karena, pemerintah tahu, akan peredaran narkotika yang tidak berkesudahan.
Dihubungi terpisah, Camat Kecamatan Tanjung Pura, Muhammad Nawawi SStp MSP, Selasa sore, mengatakan, ianya membenarkan aksi tersebut.
“Ya,memang ada tadi aksi yang minta agar Camat dan juga Kapolsek Tanjung Pura menangkap para bandar Narkotika, yang menurutnya sudah merajalelanya,” katanya.
Asnawi menjelaskan, sipengunjuk rasa minta kepada Camat agar merespon keluhan masyarakat prihal Narkotika, dan menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa di Kecamatan Tanjung Pura, supaya menyisihkan Dana Desa untuk dianggarkan pemasangan Baleho atau Spanduk, serta memberi sosialisasi pencegahan dan pemberantasan Narkotika.
“Hal ini pihak Pemerintahan Kecamatan Tanjung Pura sangat mengapresiasi tuntutan yang disampaikan adik yang dari Limapera,” jelas Asnawi.
Senada dengan ungkapan Kapolsek Tanjung Pura AKP Surahman SH, ketika dihubungi Selasa malam, ianya membenarkan aksi tersebut.
“Benar bang, tadi disini hanya sebentar dan dia lanjut ke Kantor Camat,” kata Kapolsek.
Ketika ditanya hal tuntutan dalam aksinya agar jajaran hukum Polsek Tanjung Pura harus mampu menangkap para bandar Narkotika ada di wilayah hukumnya, Kapolsek mengatakan, pihaknya terus melakukan penangkapan.
“Tentulah tanpa diminta dan juga demo seperti itu, kami jajaran Polsek dan juga Polres Langkat akan terus memburu para pelaku penyalahgunaan Narkotika. Keberhasilan atas tugas- tugas kami tersebut perlunya kerjasama dengan masyarakat agar memberikan informasi yang seluas luasnya. Informasi tersebut akan kami tindak lanjuti tepat dan terukur,” kata AKP Surahman menjelaskan.
(M.Zaid P Lbs)
