INformasinasional.com-Pasaman Barat–Tebing sepanjang sungai Batang Pasaman tepatnya di Jorong Pasie Bintungan, Nagari Aia Gadang Selatan, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat semakin hari semakin terus runtuh akibat tergerus sugai.
Akibatnya sejumlah rumah warga di seputaran tebing tiga unit rumah warga terancam ambruk hanya sekitar 1sampai 8 Memeter.
Selain itu ada sekitar 10 rumah warga lebih kurang 8 meter juga ikut ambruk, selain rumah warga, jalan lintas nasional juga menjadi sasaran gerusan air sungai itu.
“Kita semua warga disini menjadi cemas. Tidur tidak nyaman lagi karna setiap malam mendengar tabing runtuh, selama 3 minggu ini air sungai sering besar,” kata warga yang rumahnya sudah dekat dibibir sungai, Nahar (48) bersama Narianti (45) kepada midia INformasinasional.com, Jum’at (15/12/2023).
Ia mengatakan ambruknya rumah warga yang pertama sudah hampir 3 tahun yang lewat yang tergerus arus sungai dan sampai saat ini terhitung sudah enam rumah warga yang runtuh akibat tergerus arus sungai.
Lihat saja kondisinya sudah mengkhawatirkan. Terkadang jika kondisi air lagi tinggi dan hujan deras apalagi malam hari tidur tidaknyaman dan dihantui dengan mendengar runtuhnya tebing dipinggir sungai itu.
“Diketahui sudah ada 6 rumah yang amblas akibat derasnya gerusan air sungai yang diakibatkan Abrasi sungai tersebut. Dan sekarang rumah milik kita sudah dekat dengan bibir sungai, bagaimana buat kita nyaman saat ini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara, Taimar (53) warga rumahnya sudah dekat bibir sungai itu, mengatakan hakhir-akhir hujan terus menerus dan air sungai sering besar dan hantaman arus sungai kuat dekat rumahnya.
“Sema-sama kita lihat sekarang rumah saya sudah dekat dengan bibir sungai, satu petak rumah bagian belakang sudah dirubohkan, dan 2 makam dekat rumah dibongkar dan sudah kita pindahkan,” katanya.
Ia menambahkan meski telah terdapat pancang penahan tebing yang dibangun pemerintah, namum panjangnya tak berimbang dengan panjang aliran sungai batang pasaman.
“Kondisi tersebut tentunya dikhawatirkan warga yang rumahnya berada dipingir bantaran sungai. Pancang penahan tebing ini paling memiliki panjang sekitar 30 meter. Padahal aliran sungai ini panjangnya sekitar 500 meter,” ujarnya.
Ia menjelaskan tergerusnya tanah di bantaran sungai batang pasaman itu sebenarnya sudah terjadi sejak 3 tahun yang lalu.
“Setiap musim penghujan, ketinggian air sungai naik. Arusnya deras. Sedikit demi sedikit tanah di pinggirannya amblas,” ujarnya.
Ia menambahkan, mereka berharap kepada pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat agar penahan tebing di sepanjang aliran sungai tersebut agar cepat dibangun. Selain rumah warga jalan lintas nasional juga akan terancam putus.
Reporter: Syafrizal