INformasinasional.com-BATU BARA. Sekitar 300-an hektare tanaman padi petani yang sudah memasuki usia tanam 1 bulan di 6 Desa, di Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, terancam kekeringan. Hal itu diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Dalu – Dalu di Kecamatan Air Putih, sehingga air sungai tidak masuk ke area persawahan petani.
Ancaman kekeringan tanaman padi petani, juga diakibatkan, pada bagian hilir sungai Dalu – Dalu mengalami pendangkalan akibat sindimen pasir sungai yang tinggi, sehingga air sungai tidak bisa mengalir ke area persawahan.
[irp posts=”20748″ ]
Untuk mengatasi ancaman kekeringan di 300-an hektar sawah di Batu Bara, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batu Bara telah melakukan pengorekan sindimen pasir sungai sepanjang 400 meter dengan menggunakan escavator.
“Setelah dilakukan pengorekan/dikeruk tumpukan pasir, air sungai langsung masuk melalui intake (pintu air masuk) menuju saluran sekunder irigasi dan selanjutnya mengairi seluruh sawah yang terancam kekeringan di 6 Desa di Air Putih,” kata Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara, Susilistiawati Ritonga melalui Kabid Hortikultura dan Sarpras Pertanian Distanbun Kabupaten Batu Bara Armen Syam, Kamis (25/1/2024).
Dijelaskan Armen Syam, sungai Dalu – Dalu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi. Namun begitu menerima informasi dari petani, pada Selasa 23 Januari 2024, Distanbun dan PUTR Batu Bara sudah melakukan tindakan cepat. Sehingga kekhawatiran petani akan bahaya kekeringan, dengan cepat sudah teratasi.
Saat ini 300-an hektar sawah di 6 Desa sudah dapat dialiri air. Saat pengerukan telah dilakukan bersama Kadis Distanbun Batu Bara, Ka UPTD BP3TPH Wil I
Bade Belantara dan PPL yang ikut memantau pengerjaan, jelasnya.
“Pemkab Batu Bara telah menyurati Pemprov Sumut agar melakukan berbagai langkah pencegahan, diantaranya normalisasi Sungai Dalu Dalu, untuk antisipasi musim tanam berikutnya,” jelas Armen Syam.
(Eka Suhendra)