INformasinasional.com-JAKARTA. Selain krisis obat-obatan, warga Palestina di Jalur Gaza tengah menghadapi masalah kelaparan di tengah serangan Israel. Menurut pernyataan dari Euro-Med Human Rights Monitor, jumlah korban warga Palestina yang kelaparan diperkirakan meningkat, terutama di kalangan orang tua dan anak-anak.
Menurut laporan terbaru dari Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB, peningkatan risiko kelaparan di Gaza terkait dengan beberapa hal. Mulai dari berkurangnya layanan kesehatan, kurangnya nutrisi dan ketahanan pangan dan peningkatan jumlah kematian akibat penyakit menular.
Selain itu, juga dipengaruhi kurangnya fasilitas kebersihan, seperti kurang akses pada air bersih dan sanitasi.
Kondisi kelaparan ini juga sampai merenggut nyawa, seperti yang dialami bayi laki-laki berusia 5 bulan. Dikutip dari laman Al-Mayadeen, bayi bernama Jamal Mahmoud Jamal al-Kafarna itu lahir pada Agustus 2023 di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara.
Jamal Mahmoud meninggal dunia pada 18 Januari 2024 karena kelaparan saat berada bersama sang ibu. Nenek Jamal, Samah Youssef al-Kafarna, mengatakan bayi itu tidak menerima air susu atau ASI dari ibunya.
Sang ibu tidak bisa lagi menyusui Jamal karena dehidrasi akibat kekurangan makanan. Susu formula bayi di sana sangat langka, dan ibunya mulai meminum air asin. Hal itu yang menyebabkan dia tidak bisa lagi memproduksi ASI.
Sebelumnya, Euro-Med melaporkan kota Gaza dan Jalur Gaza bagian utara sedang menghadapi tragedi mengerikan akibat kekurangan air minum. Pendudukan Israel telah menghancurkan semua sumber air lokal dan menolak akses warga Palestina di Gaza terhadap sumber air eksternal.
“Seorang anak berusia satu setengah tahun di Gaza juga mati kelaparan pada tanggal 30 Desember tahun lalu,” kata Euro-Med Monitor.
Organisasi tersebut telah menerima kesaksian bahwa beberapa warga lanjut usia Gaza juga meninggal karena dehidrasi. Beberapa di antaranya Samira Abu Barbar (59), Issam al-Najjar (63), dan Jawda Zidane Shaker al-Agha (81).
Jana Deeb Qudeih, seorang gadis penderita Cerebral Palsy juga meninggal pada 8 Desember karena kekurangan makanan dan oksigen.(detikHealth)