12 Petani Tersambar Petir Saat Panen Semangka, 1 Tewas

Editor: Misno

INformasinasional.com-JEMBRANA. Sebanyak 12 petani di Desa Budeng, Jembrana, Bali, dilaporkan tersambar petir saat memanen semangka. Belasan orang itu sudah dibawa ke rumah sakit (RS). Kapolsek Jembrana Ipda Richard Damianus Pengan membenarkan terkait peristiwa tersebut. Para korban sudah dibawa ke RSUD Negara untuk mendapat penanganan medis.

“Kami masih melakukan pengecekan terkait seluruh korban,” kata Ipda Richard, dilansir detikBali, Sabtu (27/1/2024).

[irp posts=”20900″ ]

Sementara itu, seorang saksi, Sri Nawang (50), mengatakan hujan deras melanda wilayah itu sejak pukul 15.00 Wita. Para pemanen semangka tersebut kemudian berteduh di salah satu gubuk di tengah sawah.

Kira-kira pukul 16.30 Wita, petir menyambar dibarengi suara gemuruh menggelegar. Suami Sri menyaksikan petir menyambar ke arah gubuk di tengah sawah itu.

Beberapa saat kemudian, dia mendapat informasi bahwa ada 12 orang di dalam gubuk yang tersambar petir. Belum ada informasi lebih lanjut tentang kondisi para korban.

Kepolisian Resor Jembrana, Bali menyatakan sebanyak 12 orang di Kabupaten Jembrana tersambar petir dan satu orang di antaranya meninggal dunia.

“Satu orang meninggal dunia, satu orang kritis, dua orang luka berat dan delapan orang luka ringan. Saat ini anggota kami sedang di TKP,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana AKP Agus Riwayanto Diputra di Negara, Jembrana, Sabtu malam.

Ia mengatakan, peristiwa naas ini terjadi di areal persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana sekitar pukul 15.00 Wita.

Menurut dia, 12 orang korban sambaran petir ini merupakan pekerja pemetik semangka yang sedang memanen di lokasi.

Para pekerja ini, kata dia, akan memetik semangka di lima petak lahan mulai pukul 13.30 Wita.

Namun pada pukul 14.30 Wita saat baru menyelesaikan tiga petak lahan semangka, hujan gerimis turun sehingga para pekerja ini mencari tempat berteduh dimana 12 orang di gubuk tengah sawah dan satu orang di rumah warga.

“Yang berteduh di gubuk tengah sawah itulah yang tersambar petir. Mereka tidak tahu persis kejadiannya, karena langsung tidak sadarkan diri,” katanya.

Berdasarkan keterangan Sariani, salah seorang korban, saat petir menyambar dirinya terpental dari gubuk dan saat tersadar dia melihat rekan-rekannya tergeletak tidak sadarkan diri di sekitar gubuk.

Menurut dia, dari 12 orang itu ada 11 orang terpental keluar gubuk dan satu orang masih di dalam.

Setelah sadar, Sariani merasakan seluruh badannya kaku dan berusaha duduk, lantas melambaikan tangan minta pertolongan pada sopir truk yang sedianya akan mengangkut semangka.

Dari 12 orang yang tersambar petir, korban atas nama Ni Wayan Suriati asal Dusun Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo meninggal dunia.

Sedangkan, I Ketut Wiasa juga dari Dusun Biluk Poh dinyatakan dalam kondisi kritis, sementara dua pekerja lain yaitu Ni Nyoman Ratni warga Dusun Biluk Poh dan Ni Komang Ayu Sri Suparmi asal Dusun Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo mengalami luka berat.

Kemudian Ni Kadek Suardani dari Desa Pohsanten, Wayan Murdani dari Desa Penyaringan, Ni Nyoman Toni, Ketut Wati dan Ni Luh Sutratini yang ketiganya dari Kelurahan Tegalcangkring, serta Made Sariani warga Desa Mendoyo Dauhtukad. Kemudian I Ketut Nalya dan Ketut Sulasih dari  Desa Delodbrawah mengalami luka ringan.(dtc/Ant)

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU