INformasinasional.com-LANGKAT. Pembangunan SMA Plus berlokasi di Lingkungan VI Bukit Gayor, Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, dengan biaya ABPD Sumut TA 2020 sebesar Rp 7,5 milar, sejak Juni 2020 hingga saat ini di 2024, pembangunannya belum juga rampung.
Seyogyanya, proyek pembangunan SMA Plus di Besitang, Langkat itu rampung di tahun 2022 lalu. Kemudian, Pemprov Sumut kembali mengalokasikan dana dengan rincian:
– Belanja jasa konsultansi perencanaan pembangunan asrama oleh CV Syarsamas Engineering Consultant, dengan anggaran Rp 475 juta
– Belanja jasa konsultansi perencanaan lanjutan tahap II oleh CV Sakha Sinergi, dengan anggaran Rp 866,7 juta
– Jasa Konsultansi pengawasan lanjutan tahap II oleh CV Bumi Toran Kencana, dengan anggaran Rp 810,3 juta
– Pembangunan lanjutan tahap II oleh CV Bintang Buana, dengan anggaran Rp 11,5 miliar
– Jasa konsultansi pengawasan asrama oleh Karya Vitaloka Konsultan, dengan anggaran Rp 277,2 juta
– Pembangunan asrama oleh CV Naufal Jaya Abadi, dengan anggaran Rp 6 miliar.
[irp posts=”20971″ ]
Pembangunan lanjutan tahap II SMA Plus Besitang yang dikerjakan oleh CV Bintang Buana pada bulan Juni 2022 namun sampai akhir Desember 2022 juga tidak selesai, keadaan ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan pendidik dan masyarakat Kabupaten Langkat.
Padahal, Edy Rahmayadi sewaktu menjadi Gubernur Sumatera Utara didampingi Kadis Pendidikan Sumut Asren Nasution dan Kacabdis Pendidikan Sumut di Stabat M Basir Hasibuan, pada10 Agustus 2022 lalu, saat meninjau lokasi pembangunan SMA Plus di Besitang, mengatakan, SMA Plus Langkat akan memulai aktivitas belajar mengajar tahun 2023.
“Tapi nyatanya ungkapan Edy Rahmayadi itu tidak jadi kenyataan, dan hingga saat ini, menjelang akhir Januari 2024, SMA Plus itu belum rampung dikerjakan. Bangunannya juga sudah mulai retak-retak pada bagian bawahnya,” kata Leman dan Misnan, warga Kampung Lama Besitang, Senin (29/1/2024).
Pantauan di lokasi pembanguna SMA Plus Besitang, Senin, terlihat beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti, taman, halaman, akses jalan dan beberapa bangunan lainnya juga belum dikerjakan.
Bahkan terlihat dibeberapa titik terlihat
kerusakan, seperti TPT yang retak, pondasi aula yang turun hingga lantai berpecahan, selain itu bangunan ruang kelas tingkat dua juga banyak ditemukan kerusakan seperti retak di dinding dan tiang penyangga, padahal bangunan ini baru selesai dikerjakan.
Padahal, sejak tahun 2023 lalu pembangunan lanjutan tahap III SMA Plus Besitang terus dilanjutkan dan dikerjakan oleh CV Nayla Santika dengan anggaran Rp 3,8 miliar. Dan ditahun yang sama, Pemprov Sumut juga menganggarkan dana untuk jasa konsultansi pengawas lanjutan tahap III pembangunan oleh CV Rajawali Engineering Consultant, dengan dana Rp 282,8 juta.
Terpisah, Kacabdis Pendidikan Wilayah II H Syaiful Bahri Ssos MSP, kitaka ditemui di kantornya di Staba, Langkat, Senin (29/1/2024) tidak berada dikantornya. Menurut salah satu stafnya, Bob, Kacabdis sedang diluar.
“Pak Kacabdis ada rapat di kantor Gubernur Pak, di Medan, biasanya sih ada, tapi hari ini ada rapat di Gubernuran, jadi Bapak tak masuk,” kata Bob.*
(misadi)