INformasinasional.com-MEDAN. Sempat dilaporkan menghilang selama empat hari, Tuti Boru Hutapea (35) dan keponakannya, Immanuel Tampubolon (11) yang menderita keterbelakangan mental itu akhirnya diantarkan ke rumah neneknya di Jalan Dena Gang Pena, Kelurahan Tegal Sari Mandala 3, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Selasa (13/2/24) pukul 1:30 WIB dini hari. Keduanya diantarkan oleh pengendara mecak motor.

Setelah tiba dirumah neneknya, kedua orang itu dikabarkan mengalami tekanan psikologis setelah empat hari menghilang.
“Keponakan saya sekarang trauma. Dia ketakutan ketemu orang. Bagaimana empat hari mereka tidak tahu kami di mana setelah diamankan oleh Dinsos,” ujar Leonardo dari pihak keluarga Tuti dan Imanuel, Selasa siang.
Leonardo menceritakan, pihak keluarga pusing dan panik mencari mana-mana namun tidak ketemu.
[irp posts=”21900″ ]
“Kami pertama langsung mengecek ke kantor Satpol PP, tidak ada di sana karena mereka tidak ada melakukan razia. Kami lanjutkan mencari ke kantor Dinsos, jalan pinang baris, sementara hari minggu kantor dinsos tutup. Kami diarahkan orang yang ada disekitar kantor dinsos untuk kerumah singgah. Rumah singgah pun tutup tidak ada orang, lalu kami bertanya kepada orang yang tetangga rumah singgah tersebut,” katanya.
“Mereka akui ada membawa orang pada hari Sabtu 10 Februari 2024 sekitar sore hari ke rumah singgah Dinsos,” kata Leonardo lagi.
Yang lebih mencengangkan, kata Leonardo, Tuti dan Immanuel tidak dipulangkan oleh petugas Dinas Sosial, melainkan oleh seorang pengemudi becak.
Pengemudi becak tersebut mengantarkan keduanya ke rumah pamannya setelah mengetahui kondisi sulit yang dialami oleh Tuti dan Immanuel.
Pengemudi becak kasihan ketika menemukan dua orang yang terbelakang mental ini
“Kami sangat khawatir dan merasa kecewa dengan penanganan ini. Keponakan saya yang sudah keterbelakangan mental sekarang ketakutan dan trauma. Ini bukan cara yang tepat untuk menangani masyarakat yang mengalami keterbelakangan mental dengan cara-cara seperti ini,” tambahnya.
Keluarga Leonardo berharap agar kejelasan dan perlindungan yang lebih baik diberikan Dinsos kepada mereka yang memiliki keterbatasan mental. Tekanan psikologis yang dialami Tuti dan Immanuel harus menjadi perhatian serius dalam penanganan setiap kasus agar dampaknya dapat diminimalkan.
(K Purba)