INformasinasional.com-TANIMBAR, MALUKU. Kapal Motor (KM) Kharisma GT 24 berkapasitas 300 PK bermuatan BBM Solar dan Minyak Tanah dengan 6 Anak Buah Kapal (ABK) tenggelam di perairan Tanimbar arah Barat Pulau Selaru, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Dari 6 AKB, dilaporkan 2 korban masih belum ditemukan dan dalam pencarian TIM SAR gabungan. Sedangkan 1 korban ditemukan meninggal dunia dan 3 ABK lainnya ditemukan selamat.
Tenggelamnya KM GT 24 itu terjadi Senin 12 Februari 2024 sekita pukul 03.00 WIT dini hari, saat KM naas itu bertolak dari dermaga pengeringan Saumlaki tujuan Desa Luang. KM Kharisma mengalami mati mesin yang akhirnya tenggelam di bahagian Barat pulau Selaru.
Keenam ABK KM Kharisma GT24 itu yakni Hamdani (38), Mizwan (35 selaku nakhoda kapal), Harjo (27), Olof (57), Adito dan NR.
Hingga Jumat (23/2/2024) korban selamat berhasil ditemukan yakni Hamdani, AM dan HD. Sedangkan 1 korban meninggal dunia inisial OW (57). Korban yang hilang belum ditemukan yakni NR dan MB.
Keluarga Korban
Ais Homy selaku Tokoh Masyarakat Maluku Barat Daya, warga jalan Gunung Nona, pusat kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat membantu penyelamatan korban Laka-Laut warga pulau Luang Sermata pada tanggal 12 Pebruari lalu.
[irp posts=”22405″ ]
Dimana, KM Kharusma GT24 dengan 6 ABK dalam perjalanan laut dari pelabuhan pengeringan Saumlaki menuju pulau Luang Sermata.
Ais Homy menjelaskan, bahwa Kepala Desa Lingat, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar beserta jajaran staf desa, masyarakat dan pemuda-pemudi telah berhasil menemukan 3 korban selamat, yakni H, AM, HD, dan mengevakuasi 1 korban meninggal dunia berinisial OW (57). Dan melakukan pencarian terhadap 2 korban lain yang belum ditemukan NR dan MB.
“Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam insiden Laka-Laut, kepada Kepala Desa dan masyarakat, pihak Kepolisian, Syahbandar, Tim SAR, Pos Angkatan Laut, media pers, para medis dan sebagainya, mudah-mudahan 2 korban lain yang belum ditemukan itu bisa membuahkan hasil.” jelas Ais Homy, Kamis 22 Februari 2024 lalu.
Menurut Ais Homy, keluarga yang menyaksikan tindakan yang diambil Kepala Desa Lingat, sangat terharu dan berkesimpulan ini adalah suatu yang sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat dan selaku keluarga korban merasa tidak mampu membalas semua kebaikan itu.
“Inilah penghargaan kami yang tidak pernah kami lupakan dari keluarga kepada Bapak Kepala Desa Lingat, seluruh staf dan masyarakat dan semua pihak yang telah membantu. Berharap 2 korban yang sementara dirawat di puskesmas desa Lingat dan 1 korban yang sudah diamankan pihak POSAL Selaru, yang mengalami kecelakaan dapat pulih dan bisa kembali ke keluarga mereka,” kata Ais Homy.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Lingat, Adolf Hendrik Lethulur SAp mengakui, bahwa beberapa hari berturut-turut sempat memobilisasi sekitar 500 pemuda desa untuk melakukan pencarian dan penyisiran sepanjang pantai desa hingga petang menjelang malam hari, dan dilanjutkan lagi di keesokan harinya, hingga Kepala Desa memutuskan untuk menghentikan pencarian.
“Saya atas permintaan Sekda Maluku Barat Daya (MBD) via telepon seluler, maka dibuatlah surat laporan resmi kronologis insiden ini dan lalu dikirim kepada Bapak Sekda untuk ditindaklanjuti kebijakan selanjutnya dalam menanggapi insiden ini. Terimakasih kepada media pers yang telah membantu meliput seluruh proses sejak awal kecelakaan yang terjadi di laut pada tanggal 12 Februari lalu, dimana kapal ini keluar dari Samlaki menuju pulau Luang.” kata Adolf.
(Johanis Kopong)