INformasinasional.com-TANIMBAR, MALUKU. Kalangan pedagang beras di kota Larat, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, mengaku bingung dan tidak paham dengan bebasnya penjualan beras Bulog di sejumlah toko di Kota Larat.
Menurut pedagang beras di Kota Larat, akibat bebasnya peredaran beras Bulog, maka dipastikan akan mengganggu stabilitas penjualan dan stok beras pada umumnya.
Pantauan wartawan Sabtu (24/02/24) siang disejumlah pedagang beras, mereka mengaku rugi, karena beras yang mereka jual dipasok dari Surabaya dengan harga tunggi. Kalangan pedagang mengaku merugi tidak bisa menjual beras karena tersaingi kehadiran beras bulog di pasaran bebas.
[irp posts=”22467″ ]
“Dengan beredarnya bebas penjualan beras bulog, penjualan beras kami merosot jauh, bagaimana kita bisa jual beras ikut harga beras Bulog, modal kami di Surabaya saja sudah Rp. 14.000 – Rp.14.500 perkilo, pasaran bisa kacau, kami tidak mampu jual beras, dan bisa dibayangkan apa jadinya bila kami memilih menyerah untuk tidak kasih masuk beras lagi.” keluh kalangan pedagang beras di Kota Larat.
Ada dugaan kuat pihak-pihak tertentu membekingi pasokan beras Bulog dari pelabuhan Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dengan kapal Feri setiap pekannya pada hari Kamis, tujuan Larat, menggunakan surat jalan tertentu. Aktivitas ini telah berlangsung sejak Desember 2023 tahun lalu.
“Tiap minggu, hari Kamis, KM Feri dari Tual masuk ke Larat bermuatan beras Bulog sekitar 20 – 30 ton, baru jual mahal Rp. 14.000 perkilo, bahkan kelangkaan beras Desember 2023 lalu, melonjak hingga Rp.15.000 perkilo, ini bukan lagi bantu masyarakat.” kata mereka.
Kepala Dinas Perdagangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar tidak bisa dihubungi. Telepon selulernya tidak terkoneksi.
Sementara, Kepala Gudang Bulog Saumlaki, Ronald Tuhilatu, yang diberi mandat mengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk ketahanan dan kedaulatan pangan. Mengaku, penyaluran dan peruntukannya sesuai penugasan dengan dibatasi aturan dan kebijakan Pemerintah.
Ketika dihubungi, Ronald Tuhilatu mengatakan, pihaknya akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
“Nanti saya konfirmasi dulu ke Tual, mereka cek dulu, lalu lihat bagaimana selanjutnya.” katanya.
(Johanis Kopong)