INformasinasional.com-LANGKAT. Kisruh akibat belum dibayarkannya honor puluhan orang saksi yang ditunjuk Partai Gerindra untuk mengawal perolehan suara pada Pemilu 2024 di Kecamatan Batang Serangan, Sawit Sebrang dan Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Bahkan, vidio viral tentang pembakaran berkas C1 oleh petugas saksi Partai Gerindra akibat kekesalan mereka yang belum menerima gaji honorer saksi.
Vidio viral puluhan saksi yang ditunjuk Partai Gerindra untuk mengawal perolehan suara Capres/Caleg DPRD Kabupaten Langkat, Provinsi, DPR RI dan DPD ini mencuat di berbagai akun aplikasi Tiktok.
[irp posts=”22718″ ]
Terlihat pada ciplikan video tersebut, pihak yang mengaku Koordinator saksi Partai Gerindra di 3 Kecamatan tersebut melampiaskan kekecewaan terhadap Ketua DPC Gerindra Kabupaten Langkat dan oknum Caleg bernama Abdulah, karena honor mereka belum juga dibayarkan.
Terlihat Koordinator dan beberapa saksi tersebut merasa dipermainkan setelah bersusah payah menghabiskan waktunya untuk mengawal dan mengumpulkan berkas C1. Bahkan, beberapa lembar Formulir C1 tersebut terlihat dibakar.
Menanggapi isi video yang sempat viral tersebut, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Langkat Dedek Pradesa saat dikonfirmasi Kamis (29/2/2024) sore, Dedek Pradesa lebih memilih bungkam.
Dihubungi terpisah, Penasihat DPC Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD Langkat Dr Donny Setha ST SH MH saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Donny Setia menjelaskan, apa yang dirasakan para saksi itu seharusnya merupakan tanggungjawab Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra.
“Merekakan bagian masyarakat yang hak-haknya wajib ditanggungjawabi oleh Ketua atau Sekretaris. Saya sudah ingatkan agar seluruh pengurus dan anggota harus menjaga harkat dan martabat partai. Jangan kecewakan masyarakat yang sudah bekerja untuk partai,” kata Donny Setha.
Menurutnya, uang di Kantor DPC ada, bukan gak ada.
“Bolak balik diingatkan, jangan mempermalukan partai. Dengan kejadian ini, nama partai telah ternoda,” katanya lagi.
Donny Setha menyebut, kekesalan koordinator dan saksi tersebut harus dimaklumi. Karena mereka merasa dipermainkan.
“Mereka bolak balik datang ke Kantor DPC, tapi hanya dijanjikan dari besok ke besok. Akhirnya mereka datang ke ruang kerja saya. Jadi saya ya mau tidak mau harus menanggulangi terlebih dahulu. Terlebih Abdulah sudah sibuk bolak-balok nelp saya,” sebutnya.
Setelah para saksi menunjukkan berkas Formulir C1 yang tersisa, Donny Setha langsung menyerahkan uang honor para saksi.
Reporter: Rudy Har