INformasinasional.com.MEDAN. Masyarakat sangat antusias di program Mudik Gratis Lebaran 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Hari kedua pembukaan loket pendaftaran online capai 700-an tiket yang terdistribusi dari total 2.800 tiket yang disediakan.
Calon pemudik yang mendaftar secara online memadati kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut untuk mengambil tiket langsung. Salah seorang pemudi, yaini Berlian (27), seorang warga Medan Denai yang akan mudik ke Padangsidempuan, ianya menyambut baik program ini yang akan merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halamannya,
“Saya baru setahun di Medan ini, kemarin karena mutasi kerja. Mudik tahun lalu saya enggak ikut. Ini perdana saya mudik gratis. Mau balik ke kampung, lebaran sama ayah dan ibu,” katanya, Jumat (15/3/2024).
Sedangkan Muhammad Asli Nasution (37) dan keluarganya juga mengikuti program ini. Mereka berencana pulang kampung ke Rantau Parapat untuk merayakan Lebaran Idul Fitri bersama keluarga. Muhammad menyatakan, bahwa program ini sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan transportasi untuk pulang kampung.
[irp posts=”23346″ ]
“Saya bawa anak dan istri. Lumayan berhemat, Bang. Apalagi perjalanan jauh ini,” katanya.
Sementara, Kadishub Sumut, Agustinus Panjaitan, menjelaskan, bahwa program Mudik Gratis Lebaran ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan serta memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam perjalanan mudik.
Selain itu, Mudik Gratis Lebaran ini juga sebagai langkah Pemprov Sumut dalam mengantisipasi lonjakan inflasi di hari besar keagamaan. Dishub Sumut menyediakan 65 unit bus dengan total 2.800 seat.
Dishub Sumut juga memberikan akomodasi kepada pemudik berupa baju kaos, snack, dan nasi kotak untuk menambah kenyamanan diperjalanan.
Masyarakat menyambut positif Mudik Gratis Lebaran ini, dan diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan transportasi pulang kampung setiap tahunnya. “Kita harapkan kuota 2.800 seat ini bisa digunakan secara optimal, dan tidak disia-siakan masyarakat
(Kris Purba)