INformasinasional.com-LANGKAT. Ribut-ribut terkait dugaan adanya pemecatan terhadap salah seorang guru honorer bernama Anggie Ratna Fury Putri, yang merupakan guru honorer mata pelajaran bahasa Inggris di SDN 060666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, dibantah tegas oleh Tasni selaku Kepala Sekolah SDN 050666 Lubuk Dalam.
Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Tasni membantah jika dirinya melakukan pemecatan sepihak kepada salah seorang guru honorer yang aktif melakukan aksi menuntut haknya yang merasa terzolimi, saat dinyatakan tidak lulus ujian SKT oleh Panitia Seleksi Daerah melalui pengumuman kelulusan PPPK tahun 2023 lalu.
Dijelaskan Tasni, dirinya mengaku tidak mungkin memecat keponakannya sendiri sebagai guru honorer.
“Siapa yang memecat? Dengan perantara apa saya memecat? Dari ucapan lisan juga gak ada dan tertulis juga gak ada. Anggi itu bisa dikatakan anak saya sendiri. Ayah Anggi itu adik kandung saya. Artinya si Anggi juga anak saya,” ujar Tasni yang merasa jika pernyataannya dipelintir sedemikian rupa untuk memojokkannya dalam pemberitaan di beberapa media.
Dijelaskan Tasni, dirinya hanya meminta agar Anggi tidak usah masuk mengajar dulu dikarenakan akan melakukan aksi di Pemkab Langkat, guna menyuarakan dan menuntut haknya sebagai guru honorer yang terzolimi pada perekrutan honorer PPPK angkatan tahun 2023 lalu.
[irp posts=”25166″ ]
“Sebenarnya untuk jalan pemberhentian Anggi sebagai guru honorer juga sudah bisa. Karena pada bulan Ramadhan kemarin selama Anggi tidak pernah masuk mengajar. Tapi karena saya maklum dengan apa yang terjadi dengan dirinya dan ratusan guru-guru honorer yang dinyatakan tidak lulus tersebut, kendati memiliki nilai CAT dari BKN mumpuni. Jadi, tidak benar saya melakukan pemecatan terhadap Anggi,” ujar Tasni, sembari meminta agar pernyataannya jangan dipelintir untuk mencari pembenaran sepihak dan memojokkannya.
Terkait informasi pemecatan salah seorang guru honorer tersebut, Tasni juga sudah menyampaikan kepada Sekretaris Daerah dan Kadis Pendidikan Kabupaten Langkat.
“Saya juga sudah memberikan penjelasan kepada Bapak Sekda dan Bapak Kadis Pendidikan,” terangnya.
Dijelaskan Tasni, sebenarnya bukan hanya Anggi yang saya suruh jangan masuk dulu untuk mengajar, tapi ada guru honorer lainnya. “Tapi guru honorer itu masih terus masuk. Jadi terlihat komitmennya untuk serius tetap mengajar. Ya, saya melihat guru honorer itu tetap masuk, ya saya gak ada masalah. Itu artinya guru honor itu serius memang untuk mengajar,” terangnya.
Sementara itu, Anggie Ratna Fury Putri lewat video yang dipostingnya telah meminta maaf atas penayangan video dan pemberitaan pemecatan dirinya sebagai guru honor oleh Kasek SDN 050666 Lubuk Dalam.
Dalam video itu, Anggie menjelaskan jika apa yang dipostingnya untuk memojokkan Kasek SDN 050666 terkait pemecatan dirinya karena emosi sesaat. Sehingga, dalam postingan video terbaru yang diunggah pagi tadi, Sabtu (11/5/2024) di ruang belajar SDN 050666, Anggie membantah adanya pemecatan dirinya tersebut.
Reporter: Rudy Hartono