INformasinasional.com-LANGKAT. Menyikapi masuknya Imigran Gelap suku Rohingya asal Myanmar ke Indonesia, salah satunya ke Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu 22 Mei 2024, dikarenakan penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama Islam, dan merupakan penganut Islam terbesar di dunia.
Hal itu dikatakan Ketua DPD AMPI Langkat, M Zaid P Lubis ST, Kamis (23/5/2024).
Menurut M Zaid Lubis, suku Rohingya asal Myanmar diketahui sebagian besar pemeluk Islam. “Memang saat ini sepertinya semakin berduyun-duyun untuk mengungsi ke Indonesia, tentu alasan mengapa tujuan mereka Indonesia, dikarenakan Indonesia negara pemeluk Islam terbesar seluruh dunia,” kata M Zaid Lubis.
[irp posts=”25784″ ]
Dengan demikian, kata M Zaid Lubis, sebagai sesama pemeluk Islam bersaudara, dan tentu harapan mereka, bahwa keberadaannya akan diterima. Namun hal tersebut tentu tidak seringan yang dibayangkan kalangan Imigran gelap asal Myanmar itu.
“Ternyata banyak penolakan dari warga di tanah air, seperti yang mereka alami saat ini mengungsi di Desa Kwala Langkat, yang telah mendapat penolakan warga Kwala Langkat. Warga mengkwatirkan bahwa keberadaan warga Rohingya tersebut menimbulkan keresahan ditengah- tengah masyarakat, selain kedatangannya yang tidak jelas. Bahasa dan adat istiadat yang berbeda dan belum lagi kebiasaan suku Rohingya yang mereka dengar dan lihat dimedia sosial sangat negatif,” katanya.
[irp posts=”25745″ ]
Ketua DPD AMPI Langkat itu menyebut, keresahan warga harus dijawab oleh pihak pemerintah, secara tegas untuk segera mengembalikan suku Rohingya ke negara asalnya, sehingga keresahan tersebut tidak terus berkecamuk dikalangan anak bangsa ini, yang bisa saja membawa keretakan akibat berbeda pandangan atas keberadaan suku Rohingya itu.
“Tentu pemerintah segera melakukan kordinasi dengan pihak UNHCR sebagai bentuk kewenangan penanganan pengungsi Internasional. Jangan juga dikarenakan segelintir suku Rohingya yang tak diketahui motif serta keberadaan mereka di negri ini, justru berakibat buruk terhadap warga kita sendiri,” sebut M Zaid Lubis.
Dihubungi terpisah, Camat Tanjung Pura, Muhammad Nawawi SSTP MSP, membenarkan adanya imigran gelap Rohingya di wilayah kecamatannya.
“Mereka datangnya tidak diketahui kapan dan jam berapa, namun kami diberitahukan meraka sudah memasuki pemukiman warga hari Rabu 22 Mei sekitar jam 9 pagi, ya tentulah warga kebingungan dan setelah mengetahui itu adalah warga luar negri yang mengungsi mereka keberatan,’ kata Nawawi.
Diberitakan sebelumnya, perahu kayu berpenumpang 51 orang imigran gelap asal Rohingya terombang ambing dilautan perairan Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5/2024). Perahu mereka diselamatkan dan ditarik nelayan dan dibawa kedaratan pesisir Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
Hasil pendataan pemerintah Desa Kwala Langkat, imigran gelap asal Rohingya itu terdiri dari 42 laki-laki dewasa, 3 wanita dewasa, 2 orang anak laki-laki dan 4 orang anak perempuan.
“Semula 51 pengungsi Rohingya itu terombang ambing di lautan, kemudian dibantu oleh satu kapal yang membawa mereka ke daratan, tepatnya di Desa Kwala Langkat. Mereka datang sekitar pukul 10. 00 WIB, Saat ini mereka dikumpulkan di Gedung Serbaguna milik Desa, di Dusun V, Desa Kwala Langkat,” kata Susi Handayani, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kwala Langkat, Rabu.
Tidak ada penolakan dari warga setempat terhadap para pengungsi yang datang.
“Masyarakat merasa kasihan terhadap pengungsi. Saat ini, pemerintahan desa serta warga setempat menyumbangkan pakaian, minuman, makanan, bahkan rokok kepada para pengungsi,” kata Susi Handayani.
Menurutnya, kedatangan imigran Rohingyq sudah dilaporkan oleh pihak Pemerintah Desa ke pihak Kecamatan, Polsek, serta Koramil Tanjung Pura.
Setelah dilakukan perundingan dengan masyarakat, warga yang semula telah menolong mereka. Namun warga Desa Kwala Langkat tidak menginkan imigran Rohingya itu tinggal di desa Kwala Langkat dalam waktu yang lama. Artinya, warga menolak keberadaan pengungsi untuk tinggal di desa mereka dengan waktu yang lama.
(Redaksi Informasinasional.com)
Foto : Imigran gelap Rohingya didata di
Gedung Serba Guna di dusun V Desa Kwala Langkat.(istimewa)