Informasinasional.id – JAKARTA. Pele adalah legenda sepakbola. Itu tak bisa dibantah. Berbeda dengan jumlah golnya, yang rutin menjadi perdebatan.
Berapa jumlah gol yang dicetak Pele sepanjang karier?
Pertanyaan ini rutin hadir, secara khusus ketika sosok semacam Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo memecahkan rekor gol — yang praktis membawa-bawa nama Pele.
Statistik, khususnya terkait jumlah penampilan dan gol, dari legenda Brasil yang baru saja berpulang itu memang cukup bervariasi.
FIFA, sebut Reuters, mencatat Pele bikin lebih dari 1.200 gol dalam karier, dengan 1.000 gol di antaranya ia cetak di klub pertamanya, Santos.
Badan statistik lain menyebut jumlah gol Pele di antara kisaran 1.281 dan 1.283. Sedangkan RSSSF menyatakan Pele bikin 775 gol dalam 840 laga resmi.
Jumlah gol Pele yang sedemikian variatif itu tidak lepas dari banyaknya gol yang ia cetak di laga-laga friendly. Di sini muncul pula perdebatan apakah gol yang dicetaknya itu sama bergengsinya dengan laga-laga kompetitif.
Mengutip Reuters, Santos yang dibela Pele nyaris sepanjang karier di level klub (periode 1956-1974) memang banyak melakoni laga friendly.
“Dimulai dari akhir 1950-an, setiap tahun Santos melakukan tur ke Eropa dan belahan bumi lainnya karena pihak asing rela membayar banyak uang untuk melihat Pele lebih dekat.”
Ya, aura kebintangan Pele memang sedemikian luar biasa. Apalagi aksi-aksinya dilaporkan sama ciamiknya, tanpa pandang bulu, baik di laga kompetitif maupun friendly.
Jadilah Santos, tentu saja dengan Pele sebagai komoditas utama, tur keliling dunia dengan jadwal padat sampai-sampai terkadang memainkan dua laga dalam kurun waktu tiga hari — tanpa waktu latihan atau istirahat cukup. Gol demi gol pun lahir dalam rangkaian friendly ini, mulai dari Buenos Aires, sampai ke Lyon dan bahkan Jakarta.
Gol Pele ke gawang Timnas Indonesia
Merujuk data Pele.ole, tak kurang dari 50 gol yang Pele cetak dalam tur keliling dunia melawan timnas sejumlah negara bersama Santos pada periode 1959-1973. Gawang Indonesia termasuk yang pernah dijebolnya.
Waktunya adalah 21 Juni 1972. Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi lokasinya. Ada Timnas Indonesia vs Santos-nya Pele.
Dalam laga yang dilaporkan dihadiri 75 ribu penonton tersebut, Pele menyumbang satu gol saat Santos menang 3-2 atas Timnas Indonesia. Itu merupakan gol ke-46 Pele dalam laga friendly bersama Santos melawan tim nasional.
Kenapa Pele Dipanggil Pele?
Gol-gol Pele dalam laga friendly semacam itulah yang kemudian ikut memunculkan perbedaan, dan perdebatan, jumlah gol dalam kariernya.
Namun, sekali lagi, kelihaian Pele di atas lapangan tidak bisa diperdebatkan, secara khusus dalam hal kemampuannya menjebol gawang lawan. Tanya saja klub-klub raksasa macam AC Milan, Juventus, Napoli, Real Madrid, Barcelona, atau Atletico yang gawangnya pernah dimangsa Pele.
Atau Inter Milan, yang dalam tujuh laga lawan Pele berhasil delapan kali dijebol gawangnya. Juga AS Roma yang enam kali Pele jebol gawangnya dalam tujuh pertemuan.
O Rei Pele, sang Raja yang kini terus hidup dalam keabadian
Kini Pele sudah berpulang. Ia tutup usia pada 29 Desember 2022, dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke-82.
Perdebatan mengenai statistik Pele, khususnya soal gol, boleh jadi akan terus ada. Tapi, sekali lagi, tidak terbantahkan bahwa ia adalah legenda. Bahkan para legenda lain pun tak sungkan mengakuinya.
Ferenc Puskas, legenda Real Madrid dan Hungaria soal Pele
“Pemain terhebat dalam sejarah adalah (Eusebio) Di Stéfano. Aku menolak menyebut Pele sebagai pemain bola. Ia lebih dari itu.”
Just Fontaine, legenda Prancis soal Pele
“Ketika aku melihat Pele bermain, aku merasa harus segera gantung sepatu saja.”
Bobby Moore, legenda Inggris soal Pele
“Pele adalah pemain paling komplet yang pernah aku lihat, ia punya segalanya. Dua kaki yang mantap. Magis di udara. Lincah. Kuat. Bisa melewati lawan dengan skill. Mampu mengungguli lari lawan.”
Sir Bobby Charlton, legenda Inggris soal Pele
“Terkadang aku merasa sepakbola diciptakan untuk sosok magis seperti dirinya.”
RIP Pele sang legenda. Kenangan sang Raja akan terus abadi selamanya.(dtc)
Editor : MISNO
