INformasinasional.com-JAKARTA. Harga beras kini mulai merangkak naik lagi. Badan Pangan Nasional mengungkap penyebabnya.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan masa panen raya yang sudah habis dan memasuki masa tanam.
Menurutnya, jika masa panen habis, akan terjadi penurunan ketersediaan stok beras. Akibatnya harga gabah kering panen (GKP) akan mengalami kenaikan yang turut mengerek harga beras.
[irp posts=”28257″ ]
“Kenaikan harga GKP yang saat ini sudah mencapai Rp 6.800-7.200/kg, di sisi lain bulan ini sudah masa pasca panen raya menjadi transisi ke masa tanam selanjutnya, sehingga ada pengurangan ketersediaan,” katanya, dilansir detikFinance, Selasa (23/7/2024).
Penyebab lain naiknya harga beras yakni jalur distribusi beras antar wilayah yang terlalu panjang.
“Juga dipengaruhi karakter distribusi dimana beberapa wilayah tersebut rantai pasokan nya terlalu panjang dan juga saluran distribusi melalui darat, laut dan udara sehingga membutuhkan ongkos transportasi yang lebih besar,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga pangan, melakukan gerakan pangan murah sebagai langkah mengintervensi harga beras yang tengah naik.
“Badan Pangan Nasional melakukan Gerakan Pangan Murah di seluruh kabupaten kota untuk menyediakan beras SPHP. Update per 22 Juli 2024 telah dilaksanakan Gerakan Pangan Murah sebanyak 5.848 kali di 37 Provinsi dan 448 kab/kota,” ungkapnya.
Selain itu BUMN pangan Perum Bulog telah menghadirkan Kios Pangan untuk masyarakat umum mendapatkan beras dari perum Bulog sesuai dengan HET dan pangan lainnya.
“Untuk sampai saat ini, telah terdapat 323 Kios Pangan (35 di 21 provinsi dan 288 di 81 kab/kota). Selain itu juga, penyaluran beras SPHP di jaringan ritel modern juga tetap dilaksanakan,” tambahnya.
Badan Pangan Nasional juga menugaskan Bulog agar menyalurkan bantuan pangan beras periode 2 Agustus sampai Desember 2024 kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat sebesar 10 kg per KPM.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, harga beras rata-rata nasional jenis medium naik Rp 10/kg dari Rp 13.50/Kg menjadi Rp 13.560/kg.
Di Jakarta, harga beras rata-rata tercatat Rp 13.550/kg. Termahal di Jakarta Barat Rp 15.000/kg dan Jakarta Pusat serta Jakarta Utara tembus Rp 14.000/kg.
Harga beras jenis premium turun menjadi Rp 15.520/kg dibandingkan pekan lalu. Sedangkan harga beras premium di Jakarta sudah ada yang tembus mencapai Rp 16.000-18.000/kg. Seperti harga beras di Jakarta Pusat Rp 15.000/kg, Jakarta Barat Rp 18.000/kg, Jakarta Utara Rp 16.000/kg, dan Jakarta Timur Rp 14.000/kg.(detikcom)