Informasinasional.com
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita
No Result
View All Result
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita
No Result
View All Result
Informasinasional.com
No Result
View All Result
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita

Deret 13 Megathrust Kepung Wilayah RI, Bisa Picu Gempa Sampai M9,2

Editor: Misno

14/08/2024 19:59
in PERISTIWA, TRENDING
0
Deret 13 Megathrust Kepung Wilayah RI, Bisa Picu Gempa Sampai M9,2
0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

INformasinasional.com-JAKARTA. Peringatan yang disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar waspada dengan potensi megathrust sebenarnya bukan hal baru. Menurutnya, Indonesia memang mengalami banyak gempa.

Setidaknya, jika mengulik data BMKG, sejak gempa besar M7,1 yang terjadi di Megathrust Nankai Jepang Selatan pada Jumat 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB, tercatat ada 7 kali gempa yang mengguncang Indonesia. Namun Daryono memastikan, gempa-gempa itu tidak berkaitan dengan gempa megathrust yang baru mengguncang Jepang.

“Tidak ada ada sama sekali (hubungan rentetan gempa pasca-megathrust di Jepang). Gempa kita memang banyak,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (14/8/2024).

[irp posts=”29093″ ]

Deretan gempa tersebut adalah:

– gempa M3,4 di 0.24° LS ; 100.35° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 Km Barat Laut Bukittinggi, Sumatra Barat dengan kedalaman 5 km yang terjadi pada hari Jumat, 9 Agustus 2024 pukul 00:35:45

– gempa M5,1 di 9,45° LS; 120,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 Km arah Timur Laut Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 72 km pada hari Jumat, 9 Agustus 2024 pukul 23:40:39 WIB

– gempa M4,6 di 2.8 LU dan 117.74 BT, atau tepatnya berlokasi 63 km Tenggara Tarakan, Kalimantan Utara di kedalaman 11 km pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024 pukul 16:20:23 WIB

– gempa M5,3 di 2,36° LU ; 126,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 123 Km arah BaratLaut Pulaudoi, Maluku Utara pada kedalaman 78 km yang terjadi pada hari Senin, 12 Agustus 2024 pukul 18:36:13 WIB

– gempa M5,5 di 5,57° LS ; 128,77° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 222 Km arah Tenggara Kota Ambon, Maluku pada kedalaman 324 km yang terjadi pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 pukul 02:12:14 WIB

– gempa M4,9 di 9.18° LS; 112.59° BT tepatnya di laut pada jarak 115 km arah Tenggara Kab. Malang, Jawa Timur dengan kedalaman 57 Km yang terjadi pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 pukul 10:03:52 WIB

– gempa M4,4 di 5.29° LU dan 95.51° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Barat Laut, Jantho, Aceh Besar dengan kedalaman 2 km yang terjadi pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 pukul 20:04:38 WIB.

Sebelumnya, Daryono juga pernah mengungkapkan potensi megathrust yang juga mengintai wilayah Sulawesi Utara. Dia menyebutkan, di darat dan laut wilayah Sulawesi Utara itu rawan terhadap gempa bumi dan adanya potensi gempa bumi di zona megathrust.

Indonesia, lanjut Daryono, merupakan wilayah dengan aktivitas kegempaan tinggi. Hal itu disampaikan dalam Webinar Update Gempa Indonesia dan Jawa Timur yang digelar Teknik Geofisika ITS bersama MTI, IGI Jatim, MGMP Geografi Jatim, dan Tunas Hijau, ditayangkan di akun Youtube Teknik Geofisika ITS, 13 Juli 2024.

Dia memaparkan, hasil monitoring gempa oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, setidaknya ada 6.000 kali gempa yang mengguncang wilayah Indonesia setiap tahunnya. Dengan magnitudo dan kedalaman yang bervariasi. Data BMKG menunjukkan, ada peningkatan aktivitas gempa di wilayah Indonesia.

Tahun 2008, BMKG mencatat ada 2.407 gempa yang mengguncang Indonesia, 2.138 diantaranya memiliki magnitudo di atas 5. Sebanyak 302 diantaranya dirasakan, dengan 10 gempa tercatat sebagai gempa merusak. Jumlah itu terus meningkat.

Menurut data BMKG, tahun 2021 mencatat ada 11.386 gempa, sebanyak 11.143 diantaranya bermagnitudo di atas 5. Disebutkan, ada 27 gempa yang tercatat sebagai gempa merusak. Tahun 2021 tercatat sebagai tahun paling banyak kejadian gempa di Indonesia, dalam kurun waktu tahun 2008-2023. Di mana, pada tahun 2023, ada 10.983 kali gempa tercatat, sebanyak 25 diantaranya sebagai gempa merusak.

“Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia. Yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia. Dampaknya, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa besar,” katanya.

“Tak hanya itu. Terdapat 295 segmen sesar aktif yang sudah teridentifikasi. Namun, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi. Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara rawan gempa,” ujar Daryono.

Daryono menambahkan, Indonesia rawan gempa karena memang berada di daerah yang tertekan.

“Dari Selatan ditekan Australia, ditekan Lempeng Laut Pasifik, Laut Filipina, dan juga aspek tektonik escape dari Indo China yang menekan Indonesia. Karena India itu menekan ke Utara, maka Indo China itu menekan kita. Jadi Indonesia itu terkepung dari berbagai arah, sehingga sumber gempanya banyak,” papar Daryono.

“Sampai saat ini, lanjut dia, juga masih banyak sumber gempa atau sesar yang belum terpetakan. Dia pun mengingatkan potensi-potensi gempa merusak yang sebenarnya masih belum dikenal. Termasuk, gempa-gempa dengan kedalaman di atas 300 km di bawah laut (gempa deep focus) yang sampai saat ini pemicunya masih dalam perdebatan,” terangnya.

Foto: Ilustrasi gempa (Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Peta Megathrust Ancam RI. (Dok. BMKG)

 

Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI

Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

1. megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

2. megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

3. megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

4. megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

5. megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

6. megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

7. megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

8. megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

9. megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

10. megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

11. megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

12. megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

13. megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

Penjelasan Potensi Megathrust Ancam RI

Daryono mengatakan, kekhawatiran ilmuwan Jepang akan adanya potensi gempa besar dipicu salah satu segmen di Megathrust Nankai bukan tak beralasan. Sebab, di zona megathrust ini terdapat palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizouka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Gempa M7,1 kemarin dikhawatirkan menjadi pemicu atau pembuka gempa dahsyat berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.

“Jika kekhawatiran akan terjadinya gempa yang disampaikan para ahli Jepang tersebut menjadi kenyataan, tentu saja akan terjadi gempa dahsyat yang tidak saja berdampak merusak, tetapi juga akan memicu tsunami,” ujar Daryono.

“Pertanyaannya, jika gempa dahsyat itu terjadi apakah ada efeknya terhadap lempeng-lempeng tektonik yang ada di Indonesia? Jawabnya, jika terjadi gempa besar di Megathrust Nankai, dipastikan deformasi batuan skala besar yang terjadi tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di wilayah Indonesia. Karena jaraknya yang sangat jauh, dan biasanya dinamika tektonik yang terjadi hanya berskala lokal hingga regional pada sistem Tunjaman Nankai,” paparnya.

Dia menjelaskan, jika gempa dahsyat di Megathrust Nankai tersebut benar-benar terjadi, kemungkinan besar gempa besar tersebut dapat memicu tsunami. Karena setiap gempa besar dan dangkal di zona megathrust akan memicu terjadinya patahan dengan mekanisme naik (thrust fault) yang dapat mengganggu kolom air laut (tsunami).

“Tentu saja hal ini perlu kita waspadai, karena tsunami besar di Jepang dapat menjalar hingga wilayah Indonesia,” katanya.

“Namun demikian kita tidak perlu khawatir karena apa yang terjadi di Jepang dapat kita pantau secara real time dan kita analisis dengan cepat termasuk memodelkan tsunami yang bakal terjadi dan dampaknya menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sehingga BMKG akan segera menyebarluaskan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia bagian utara,” ungkap Daryono.

Paparan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam Webinar yang digelar ITS MTI, IGI Jai, MGMP Geografi Jatim, dan Tunas Hijau, Sabtu (13/7/2024). (Tangkapan Layar Youtube Teknik Geofisika ITS)
Foto: Paparan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam Webinar yang digelar ITS MTI, IGI Jai, MGMP Geografi Jatim, dan Tunas Hijau, Sabtu (13/7/2024). (Tangkapan Layar Youtube Teknik Geofisika ITS)
Paparan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam Webinar yang digelar ITS MTI, IGI Jai, MGMP Geografi Jatim, dan Tunas Hijau, Sabtu (13/7/2024). (Tangkapan Layar Youtube Teknik Geofisika ITS).

Tinggal Menunggu Waktu

Di sisi lain,Daryono mengakui, kekhawatiran ilmuwam Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia. Khususnya terhadap “Seismic Gap” Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).

“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata “tinggal menunggu waktu”. Karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” kata Daryono.

Karena itu, lanjut dia, sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, processing dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.

“BMKG selama ini memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara pantai) yang dikemas dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS) dan Pembentukan Masyarakat Siaga tsunami (Tsunami Ready Community),” sebutnya.

“Harapan kita, semoga upaya kita dalam memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dapat berhasil dengan dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim,” pungkas Daryono.(CNBC Indonesia)

Post Views: 384
Tags: Bencana AlamBMKGGempagempa bumimegathrustmitigasi bencana
Previous Post

Gempa Berkekuatan M 3,1 Guncang Nias Selatan Sore Ini

Next Post

Ini Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024 Resmi BKN

Next Post
Ini Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024 Resmi BKN

Ini Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024 Resmi BKN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

4 Tewas 31 Selamat pasca KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

4 Tewas 31 Selamat pasca KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

03/07/2025 11:51
Ormas Islam di AS Kutuk Serangan Israel Tewaskan Direktur RS Indonesia di Gaza

Ormas Islam di AS Kutuk Serangan Israel Tewaskan Direktur RS Indonesia di Gaza

03/07/2025 07:38
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 65 ABK dan Penumpang Diduga Hilang

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 65 ABK dan Penumpang Diduga Hilang

03/07/2025 07:18
Tim Angklung Indonesia Tampil Dalam Acara FAO di Roma

Tim Angklung Indonesia Tampil Dalam Acara FAO di Roma

02/07/2025 23:14

Follow Us

Informasinasional.com

Informasi Yang Menambah Wawasan

KURS BANK INDONESIA (BI)

KATEGORI

  • ADVETORIAL (16)
  • AGRIBISNIS (40)
  • BERITA VIDIO (36)
  • DAERAH (2,218)
  • Desa Kita (5)
  • EKONOMI (531)
  • HUKUM (936)
  • INSFRASTRUKTUR (271)
  • INTERNASIONAL (473)
  • KRIMINAL (388)
  • KULINER (38)
  • NASIONAL (666)
  • OLAHRAGA (593)
  • OPINI (32)
  • OTOMOTIF (40)
  • PERISTIWA (1,130)
  • PILKADA (63)
  • POLITIK (479)
  • RAGAM (161)
  • TRENDING (1,807)
  • UMUM (573)
  • VIDIO (13)
  • REDAKSI
  • ABOUT-US
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© 2023 Informasinasional.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • ADVETORIAL
  • TRENDING
  • BERITA VIDIO
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • DESA KITA
  • PERISTIWA
  • UMUM
  • HUKUM
  • INTERNASIONAL
  • OLAHRAGA
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • INSFRASTRUKTUR
  • KRIMINAL
  • KULINER
  • PILKADA
  • RAGAM
  • AGRIBISNIS
  • OPINI
  • Wartawan Kita

© 2023 Informasinasional.com