INformasinasional.com-JAKARTA. Presiden Rusia Vladimir Putin secara terang-terangan mengaku akan mendukung Kamala Harris di kontestasi Pemilu Amerika Serikat (AS) November 2024 mendatang. Mengetahui itu, calon Presiden AS lainnya yang juga rival Kamala Harris, Donald Trump, kebingungan dengan pernyataan Putin.
Pengakuan ini mengejutkan lantaran Putin yang dikenal sebagai simpatisan mantan Presiden Donald Trump. Selain itu, Pemimpin Kremlin ini juga pernah mengatakan pada awal tahun ini, sebelum Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan presiden, bahwa dirinya lebih memilih Biden dibandingkan Trump karena Biden merupakan politisi “lama” yang lebih mudah diprediksi.
[irp posts=”30455″ ]
Ketika menghadiri Forum Ekonomi Timur Rusia di Vladivostok, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (5/9/2024), Putin ditanya soal bagaimana pandangannya terhadap Pemilu AS tahun ini. Dia awalnya menjawab bahwa pemilu akan menjadi pilihan rakyat Amerika.
Namun kemudian Putin menyinggung soal sikap Biden yang merekomendasikan Harris kepada pendukungnya, setelah Presiden AS itu mundur dari pencapresan.
“Pertama, Biden merekomendasikan kepada semua pendukungnya untuk mendukung Harris,” ucap Putin dalam forum tersebut.
“Di sini, kami juga akan melakukan hal itu juga, kami akan mendukungnya (Harris-red)” cetus Putin sembari tersenyum masam.
“Dia tertawa dengan sangat ekspresif dan sangat menular sehingga menunjukkan bahwa itu berarti semuanya baik-baik saja dengannya,” imbuh Putin, dalam komentar yang dinilai dia mengindikasikan Harris akan menahan diri untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.
Pernyataan soal dukungan untuk Harris itu juga dinilai sebagai komentar ironis dari sang pemimpin Rusia. Diketahui bahwa Putin kerap berkomentar soal isu politik dan sosial di AS dengan sarkasme.
[irp posts=”30446″ ]
Namun, dukungan Putin kepada Kamala Harris ini bukan tanpa alasan. Putin dalam pernyataan terbarunya menyebut Trump, sebagai Presiden AS, telah menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dibandingkan Presiden AS lainnya yang pernah memimpin Gedung Putih sebelum dia.
“Trump telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia paling banyak yang pernah dijatuhkan oleh presiden mana pun sebelumnya, dan jika Harris melakukannya dengan baik, mungkin dia akan menahan diri dari tindakan tersebut,” cetusnya.
AS Minta Putin Tak Ikut Campur
Gedung Putih pun bereaksi dengan dukungan Putin. Pihak Amerika Serikat menyerukan Putin untuk berhenti membahas pemilu Amerika Serikat yang dijadwalkan November mendatang.
“Tuan Putin harus berhenti berbicara mengenai pemilu kami, titik. Dia tidak seharusnya memihak siapa pun dengan cara apa pun,” cetus juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam pernyataannya kepada wartawan, seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Jumat (6/9/2024).
“Satu-satunya orang yang harus menentukan siapa Presiden Amerika Serikat berikutnya adalah rakyat Amerika, dan kami akan sangat menghargai jika Tuan Putin melakukan, A: berhenti berbicara tenang pemilu kami, dan B: berhenti mengintervensi pemilu ini,” tegasnya.
Donald Trump Kebingungan
Donald Trump lantas buka suara terkait dukungan Putin terhadap Kamala Harris. Dia mengaku bingung dengan komentar terbaru Putin.
Trump, seperti dilansir kantor berita TASS, Jumat (6/9/2024), mengaku tidak tahu bagaimana harus bereaksi atas komentar ironis dari Putin yang menyatakan lebih mendukung rivalnya dalam pilpres November mendatang.
“Dia (Putin-red) mendukung Kamala … Saya tidak tahu persis apa yang harus saya katakan tentang hal tersebut,” ucap Trump saat berbicara dalam forum Economic Club of New York.
“Saya tidak tahu apakah saya merasa terhina atau dia (Putin-red) membantu saya,” ujar Trump dalam komentarnya.(detikcom)