INformasinasional.com-LHOKSEUMAWE, Munculnya pasar tani yang dikelola oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKP3) Kota Lhokseumawe membawa keuntungan tersendiri bagi petani, pasalnya petani mampu memasarkan langsung hasil produksi pertanian ke konsumen langsung.
Menyangkut masalah harga juga bisa ditekan dan lebih murah dibanding harga kebutuhan pangan disejumlah pasar tradisional Lhokseumawe.
Betapa tidak, harga dipasar tradisional cenderung lebih mahal karena akses hasil produksi petani tidak langsung dijual ke konsumen melainkan dijual lewat pedagang pengepul, tentunya para pedagang pengepul tidak mau rugi, alhasil harga lebih tinggi dibandingkan harga langsung ke petani.
“Dengan adanya pasar tani, membuat para petani dapat berinteraksi dan bertransaksi langsung kepada konsumen dan pastinya harga jauh lebih miring dibandingkan dengan harga dipusat-pusat pasar tradisional,” ungkap Kadis DKP3 Lhokseumawe A.Hatis, S.Sos, MSi, Rabu (6/11/2024).
Berbagai jenis bahan kebutuhan pokok dipasarkan di area pasar tani di Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
“Pasar tani sangat bermanfaat bagi petani, soalnya petani bisa bertransaksi langsung dengan konsumen, harga juga lebih murah,” ungkap Salihin salah satu petani penggarap madu hutan.
[irp posts=”33454″ ]
Selama ini, Salihin mendapatkan madu hutan dari kawasan hutan di Aceh Besar, maupun ditempat lainnya. Dirinya menjual madu hutan dengan harga Rp 250.000 per kg. “Konsumen Lhokseumawe lumayan juga menyukai madu hutan,” katanya.
Sementara itu Ketua KTNA Kota Lhokseumawe Zulfikar mengaku pasar tani sangat prospektif, untuk itu diperlukan kontinuitas produksi hasil pertanian.
“Dengan adanya pasar tani, para petani di Kota Lhokseumawe semakin giat menggarap lahan yang dimiliki, kendati pasar tadi masih dibuka sebulan sekali, tapi konsumen sudah mulai ramai berkunjung dan berbelanja di pasar tani,” katanya.
Reporter: Sugito Tassan