INformasinasional.com-LHOKSEUMAWE, Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran di Lhokseumawe sesungguhnya sangat menggiurkan, hanya saja tidak dikelola secara utuh, sehingga perolehan pendapatan masih tergolong minim.
Sejumlah kawasan potensial yang bisa digarap dari sektor parkir seperti obyek wisata, pasar kuliner maupun pusat-pusat perbelanjaan belum mampu memenuhi target yang diharapkan.
Pemko Lhokseumawe menargetkan PAD dari sektor perparkiran tahun 2024 sebesar Rp.800.000.000, namun hingga saat ini baru menyumbang sekitar Rp.500.000.000.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Lhokseumawe Darius, S.Sn, Rabu (13/11/2024) disela-sela meninjau sejumlah obyek parkir di Lhokseumawe mengatakan akan segera membenahi sistem perparkiran di Lhokseumawe sekaligus untuk menghindari kebocoran,” ungkapnya
Petugas dari Dishub Lhokseumawe, kata Darius, akan melakukan penertiban diarea strategis seperti pusat perbelanjaan, cafe maupun tempat keramaian. “Karena kawasan strategis memiliki potensi menghasilkan pendapatan parkir, sehingga perlu dilakukan penertiban,” jelasnya
[irp posts=”33793″ ]
Darius menjelaskan bahwa terdapat beberapa titik yang belum menyetorkan pendapatan sesuai kontrak. Pemko akan memantau dan memastikan petugas memenuhi kewajiban dalam dua bulan ke depan agar target sektor perparkiran dapat tercapai.
Saat ini, terdapat 43 titik parkir di kota, dan Pemko berencana memperluasnya ke lokasi-lokasi baru yang strategis untuk mendongkrak pendapatan. Dalam survei ini, Dishub juga membagikan rompi kepada petugas agar mereka lebih mudah dikenali dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, Dishub Lhokseumawe bekerja sama dengan pihak Provinsi untuk menerapkan digitalisasi parkir, yang sampai saat ini baru berupa link yang berisi data titik parkir, kontrak parkir, serta identitas petugas.
Pemerintah berharap, melalui pengelolaan yang transparan, PAD dari sektor ini dapat dimaksimalkan serta kebocoran pendapatan ditekan.
Reporter Sugito Tassan