INformasinasional.com-LANGKAT. Wan Arief, cicit kandung Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah, mengucapkan terima kasih kepada Prof. Yusril Izha Mahendra atas perhatian dan himbauannya kepada Pemerintah Kabupaten Langkat terkait pelestarian situs-situs sejarah di daerah tersebut. Dalam kunjungannya ke Masjid Azizi, Yusril memberikan pesan penting agar Pemkab Langkat lebih peduli terhadap situs-situs bersejarah, termasuk makam Tengku Amir Hamzah yang berada di kompleks masjid tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Prof. Yusril yang sudi berkunjung dan memberikan himbauan kepada Pemkab Langkat. Sebagai cicit langsung Tengku Amir Hamzah, saya telah sering mengingatkan Pemkab Langkat, khususnya Dinas Pariwisata, untuk memperhatikan situs-situs sejarah ini. Namun, respons mereka selama ini terkesan cuek dan acuh,” ujar Wan Arief ketika ditemui wartawan di Stabat, Jumat (10/1/2025).
[irp posts=”35949″ ]
Wan Arief menegaskan bahwa situs-situs bersejarah di Langkat, seperti makam pahlawan nasional tersebut, merupakan bukti nyata perjalanan sejarah masa lalu yang perlu dijaga dan dilestarikan. Menurutnya, pelestarian situs bersejarah bukan hanya soal menghormati masa lalu, tetapi juga menjadi aset budaya dan pariwisata yang berpotensi mendongkrak citra daerah.
“Jika situs sejarah di Langkat dirawat dengan baik, tentu tidak akan ada kritikan atau himbauan seperti yang disampaikan Prof. Yusril. Namun, kenyataannya, tanpa perhatian atau kunjungan dari tokoh nasional, Pemkab Langkat seakan tidak peduli. Hal ini sangat disayangkan karena situs bersejarah adalah aset penting untuk memperkuat budaya dan menarik wisatawan,” tambahnya.
Wan Arief berharap himbauan dari Prof. Yusril dapat menjadi momentum bagi Pemkab Langkat, khususnya Dinas Pariwisata, untuk mengambil langkah nyata dalam merawat dan melestarikan situs-situs bersejarah di daerah tersebut. Ia juga mengingatkan bahwa Langkat nan Bertuah memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan sejarah, jika pengelolaannya dilakukan dengan serius.
“Semoga ke depan, Pemkab Langkat dapat lebih peduli terhadap situs-situs bersejarah ini, karena ini adalah warisan yang tak ternilai harganya,” pungkas Wan Arief.
Kritik dan himbauan ini diharapkan menjadi pengingat bahwa pelestarian sejarah bukan hanya tanggung jawab individu atau keluarga pahlawan, tetapi kewajiban bersama untuk menjaga warisan budaya bangsa.
Reporter: Misno Adi