INformasinasional.com-BANDA ACEH. Dua korban jiwa dilaporkan dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia, pada Jumat (10/1/2025).
“Dua korban di Desa Uning Bertih yang meninggal dunia sudah ditemukan,” ujar Teuku Nara Setia di Banda Aceh.
Bencana ini terjadi pada Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Longsor dan banjir bandang melanda sejumlah desa di Kabupaten Bener Meriah, yaitu Desa Pante Raya Barat dan Uning Bertih di Kecamatan Wih Pesam, Desa Burni Pase dan Genting Gajah di Kecamatan Permata, serta Desa Bukit Tunyang di Kecamatan Timang Gajah.
[irp posts=”35962″ ]
Korban Jiwa dan Kerugian
Dua korban meninggal dunia telah teridentifikasi, yaitu Fajri (18) asal Pereulak, dan Hanif (46) asal Wih Pesam. Keduanya ditemukan pada Jumat siang. Selain itu, dua warga lainnya mengalami luka ringan, yaitu Sofian Supri (13) dan Aisyah (23).
Kerugian material akibat longsor ini mencakup:
Satu unit rumah rusak sedang di Kecamatan Wih Pesam.
Dua unit kios buah rusak berat dan satu rumah rusak ringan di Kecamatan Permata.
Satu jembatan penghubung Desa Tunyang ke Desa Cekal, serta satu rumah rusak ringan di Kecamatan Timang Gajah.
Akses Sulit dan Penanganan
Proses evakuasi dan penanganan mengalami kendala karena lokasi longsor yang jauh dari permukiman warga dan tidak bisa diakses oleh kendaraan roda empat. Meski demikian, tim BPBD Bener Meriah bersama Tim Reaksi Cepat dan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) telah melakukan pembersihan material longsor dan pencarian korban di lokasi kejadian.
“Kondisi terakhir di Desa Pante Raya Barat sudah dilakukan penanganan dan pembersihan di area lokasi banjir dan longsor,” tambah Teuku Nara Setia.
Himbauan kepada Warga
BPBA mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi akibat curah hujan tinggi, terutama di daerah rawan longsor. Kerja sama antar pihak juga diharapkan untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana.*