INformasinasional.com-LANGKAT. Tindakan PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) Kebun Gohor Lama membongkar paksa miniatur Ka’bah di halaman Masjid Al-Ilham, Desa Gohor Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pimpinan Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPD AMPI) Kabupaten Langkat.
Ketua DPD AMPI Kabupaten Langkat, Bung Lubis, menyatakan tindakan pembongkaran ini tidak hanya arogan, tetapi juga merupakan penghinaan terhadap simbol kebesaran Islam. Miniatur Ka’bah tersebut dibangun oleh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Ilham sebagai upaya memperkenalkan generasi muda pada kebesaran Islam dan memuliakan simbol-simbol agama.
“Ka’bah adalah simbol kebesaran umat Islam yang tidak dapat ditawar. Walaupun hanya miniatur, pembongkaran ini adalah tindakan yang sangat provokatif. Kami tidak hanya mengecam, tetapi AMPI siap turun langsung dan menuntut PT LNK untuk angkat kaki dari Bumi Langkat,” tegas Bung Lubis saat ditemui di kantornya, Minggu (12/1/2025).
Menurut Bung Lubis, keberadaan PT LNK di Langkat seharusnya didasarkan pada kesadaran bahwa mereka hanyalah pihak yang mencari keuntungan di tanah orang lain. “PT LNK harus sadar diri. Jangan beranggapan bahwa mereka bisa bertindak sesuka hati. Masjid tersebut memang berada di area HGU, tetapi apakah miniatur Ka’bah yang bertujuan mulia ini benar-benar mengganggu perusahaan?” tanyanya retoris.
[irp posts=”36003″ ]
AMPI Siap Bergerak atas Fatwa MUI
Bung Lubis menyerukan agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat segera mengeluarkan fatwa terkait masalah ini. “Kami menunggu atensi dari MUI Langkat. Jika ada perintah, AMPI Langkat siap berada di barisan terdepan. Ini bukan soal sepele, ini tentang marwah umat Islam,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan PT LNK bahwa tindakan mereka dapat memicu dampak yang lebih luas. “Jangan sampai sikap arogan ini menjadi api yang membakar keharmonisan di masyarakat. AMPI Langkat siap berjuang dengan jiwa dan raga demi menjaga kehormatan umat,” pungkasnya dengan penuh amarah.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Langkat, terutama umat Islam yang merasa harga dirinya direndahkan. Mereka berharap pihak terkait segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan ini demi menjaga kedamaian dan kehormatan umat.
(Laporan Z. Lubis)