INformasinasional.com-LANGKAT.
Pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Sekolah Tinggi Agama Islam Jamaiyah Mahmudiyah (STAIJM) Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, berlangsung sengit di Aula Kampus pada Kamis, 23 Januari 2025. Dalam pemilihan yang diikuti 458 mahasiswa, MJunaidi calon nomor urut 02, berhasil unggul dengan 234 suara, mengalahkan Mifathuddin, calon nomor urut 01, yang memperoleh 178 suara.
Dengan kemenangan ini, M Junaidi resmi menjadi Presiden Mahasiswa STAIJM periode 2025-2026, meski perjalanan menuju kemenangan tidak lepas dari dinamika yang terjadi.
Perhitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) berakhir pada pukul 22.57 WIB. Namun, kubu calon nomor 01 sempat memprotes hasil tersebut dengan alasan adanya ketidaksesuaian antara jumlah daftar hadir dan jumlah surat suara yang dicoblos.
Ketua KPUM, Nazwa, saat dikonfirmasi mengatakan, “Memang ada sedikit kericuhan, tetapi kami sudah memberikan penjelasan kepada pihak yang memprotes. Semua proses telah berjalan sesuai tata tertib yang disepakati sebelumnya.”
Nazwa juga memastikan bahwa hasil pemilu sudah sah dan tidak ada pelanggaran prosedural yang dapat memengaruhi hasil akhir.
[irp posts=”36543″ ]
M Junaidi, sebagai pemenang, menegaskan bahwa hasil pemilu sudah sesuai dengan tata tertib yang disepakati kedua calon. “Kami meminta KPUM segera menetapkan hasil ini dalam pleno agar tidak ada intervensi yang dapat merusak netralitas KPUM maupun kredibilitas kampus STAIJM,” ujarnya.
Ia juga berharap semua pihak menerima hasil ini dengan lapang dada. “Yang menang jangan jumawa, dan yang kalah harus berbesar hati. Mari kita bersama-sama menjaga nama baik kampus ini,” katanya.
Dukungan dari Satma Milenial AMPI
Aksi protes dari kubu nomor 01 juga mendapat tanggapan dari Tigor, Bendahara Satuan Mahasiswa (Satma) Milenial AMPI Kabupaten Langkat. “Hasil perolehan suara sudah jelas. Calon nomor 01 harus legowo karena ini adalah hasil akhir dari proses demokrasi,” katanya.
Tigor juga mengapresiasi kemenangan M Junaidi. “Kami mendukung penuh calon nomor 02 karena program-programnya sejalan dengan visi kami. Semoga kemenangan ini menjadi awal dari kolaborasi yang baik untuk kemajuan kampus.”
Tigor menambahkan, “Kami berharap presiden mahasiswa terpilih mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan STAIJM serta menjaga nama baik kampus di mata masyarakat dan pemerintah.”
Ia juga meminta KPUM segera menetapkan pemenang secara resmi untuk menghindari potensi konflik lebih lanjut. “Proses ini adalah pembelajaran demokrasi bagi mahasiswa, jadi kredibilitas dan nama baik kampus harus dijaga,” tutupnya.
Dengan hasil ini, MJunaidi diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi kampus STAIJM dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk semua pihak.
Laporan: M Zaid Lubis