INformasiNasional.com – LANGKAT
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) MAN 2 Langkat mengadakan pelatihan singkat mengenai tata cara penyelenggaraan jenazah atau fardu kifayah, pada Kamis (23/1), bertempat di Mushalla MAN 2 Langkat. Kegiatan ini diikuti oleh para guru PAI serta sejumlah wali kelas XII dan berlangsung selama 60 menit dengan antusiasme tinggi dari para peserta.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum MAN 2 Langkat, Ratna Zulfiani Sri Utami, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dalam membimbing siswa melaksanakan praktik penyelenggaraan jenazah sesuai syariat Islam.
“Salah satu standar kompetensi lulusan siswa Madrasah Aliyah adalah memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan fardu kifayah. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi bekal penting bagi guru untuk mengarahkan siswa dalam praktik nantinya,” ujarnya.
[irp posts=”36672″ ]
Senada dengan itu, Kepala Laboratorium Keagamaan MAN 2 Langkat, Ahmad Mursalin, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan hasil kesepakatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI untuk memperkuat pemahaman para guru mengenai tata cara penyelenggaraan jenazah.
“Selain praktik fardu kifayah, seperti memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga menguburkan jenazah, kami juga menekankan aspek-aspek sunnah dan tradisi masyarakat dalam penyelenggaraan jenazah yang perlu disampaikan kepada siswa,” jelasnya.
Ahmad Mursalin menambahkan, dalam praktik yang akan melibatkan siswa nanti, guru PAI bertugas sebagai pembimbing teknis, sedangkan wali kelas bertanggung jawab mengkondisikan serta mengawasi jalannya kegiatan.
“Siswa akan dilibatkan secara aktif, mulai dari proses talkin menjelang kematian hingga pelaksanaan takziah. Praktik ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam melaksanakan kewajiban sebagai bagian dari masyarakat,” tambahnya.
Pelatihan ini juga menghadirkan Ustadz As’ad Husein sebagai pemateri utama. Simulasi dilakukan dengan menggunakan boneka seukuran manusia sebagai pengganti jenazah serta dilengkapi peralatan pendukung sesuai kebutuhan.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para guru memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang penyelenggaraan jenazah sehingga dapat memberikan arahan yang tepat kepada siswa dalam praktik di lapangan,” pungkas Ahmad Mursalin.
(Laporan: Suhendra)