INformasinasional.com-JAKARTA. Setelah hampir dua tahun menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti akhirnya resmi dilantik sebagai Kepala BPS oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (19/2/2025) di Istana Negara, Jakarta.
Amalia menjadi perempuan kedua yang memimpin lembaga pemerintah nonkementerian di bidang statistik ini, setelah Sudarti Soerbakti yang menjabat pada 2000-2004. Keputusan pengangkatannya didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28/P Tahun 2025.
[irp posts=”37268″ ]
Dalam pelantikan tersebut, Amalia didampingi oleh Sonny Harry Budiutomo yang juga dilantik sebagai Wakil Kepala BPS.
Rekam Jejak dan Keahlian Amalia
Amalia bukan sosok baru di dunia perencanaan dan statistik nasional. Sebelum menjabat sebagai Kepala BPS, ia telah lama berkarier di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dengan menduduki berbagai posisi strategis.
Beberapa jabatan yang pernah diembannya antara lain:
- Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional (2011–2016)
- Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik (2016–2018)
- Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan (2018–2020)
- Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas (2020–2025)
- Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Inovasi Digital Kementerian PPN/Bappenas (Januari 2025)
Selama hampir dua tahun terakhir, ia juga merangkap tugas sebagai Plt Kepala BPS menggantikan Margo Yuwono, yang sejak 17 Mei 2023 diangkat menjadi Widyaiswara Ahli Utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Keahlian Amalia di bidang ekonomi makro, ekonomi internasional, perdagangan, dan pemodelan ekonomi turut mendukung perannya dalam berbagai jabatan tersebut. Ia juga memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar Sarjana Teknik Kimia dan Magister Sains dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Master of Engineering dari Rensselaer Polytechnic Institute, AS, serta PhD in Economics dari University of Melbourne, Australia.
Fokus Kepemimpinan: Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
Dalam sambutannya usai pelantikan, Amalia menegaskan bahwa salah satu prioritasnya di BPS adalah finalisasi dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo.
“Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional ini untuk menyatukan semua data sehingga program pembangunan akan menggunakan satu referensi yang sama. Tentunya, data ini juga akan menjadi acuan dalam program bantuan pemerintah,” ujarnya.
Dengan pengalaman dan kompetensinya, Amalia diharapkan mampu membawa BPS ke arah yang lebih maju, terutama dalam meningkatkan akurasi dan integrasi data nasional guna mendukung kebijakan pembangunan yang lebih efektif.