INformasinasional.com-Pasaman Barat–Seorang warga asal Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Imra (49) tidak mendapatkan pelayanan medis sebagaimana mestinya di Puskesmas Talu, pasca tiga jari tangan kanannya hampir putus sewaktu menyancang rumput di kebunnya.
“Kami sangat kecewa dengan pelayanan medis di Puskesmas Talu. Dokter yang ada pada saat itu hanya melihat dari jauh dan tidak memeriksa kondisi pasien, dia (dokter) hanya menyuruh langsung dirujuk ke rumah sakit,” kata Dedet dengan kesal salah seorang keluarga pasien, Dedet di Simpang Empat kepada sejumlah wartawan, Sabtu malam (8/3/2025).
Dia menceritakan, kejadian tersebut bermula ketika keluarganya (pasien) mengalami pendarahan yang luar biasa setelah tiga jari tangan tidak sengaja terkena senjata tajam saat menyancang rumput untuk makanan sapi.
Kemudian lanjut dia, sekira pukul 09.00 WIB pasien dilarikan ke Puskesmas Talu untuk segera mendapatkan penanganan medis. Namun sesampai di Puskesmas tersebut, pasien hanya ditangani oleh perawat.
Karena luka yang dialami pasien sangat parah, maka perawat meminta dokter untuk memeriksa kondisi luka pasien. Akan tetapi, dokter yang ada asik bercerita dengan seseorang warga dan kemudian tanpa memeriksa langsung menyuruh untuk dirujuk ke rumah sakit.
“Saya tidak tahu namanya, dia (dokter) dengan enteng langsung menyuruh untuk dirujuk kerumah sakit tanpa memberikan surat rujuk dengan alasan pasien umum. Sementara kondisi pasien semakin lemas karena banyaknya darah yang telah dikeluarkan dari lukanya,” jelas Dedet.
Tidak sampai disitu, Dedet juga mengatakan bahwa pihak Puskesmas Talu juga tidak bersedia mengantarkan pasien menggunakan Ambulance puskesmas karena beralasan pasien adalah pasien umum.
Padahal kata dia, pasien sebenarnya memiliki BPJS namun karena situasi dan keluarga dalam keadaan panik sehingga BPJS pasien tidak sempat dibawa ke puskesmas.
“Kami telah memohon agar pasien diantar menggunakan ambulance ke rumah sakit mengingat kondisinya yang sudah sangat lemah dan kami siap membayar. Namun si dokter mengatakan pake mobil lain saja dan tidak ada macet dijalan karena saya (dokter) baru dari Simpang Empat,” ungkap Dedet menirukan.
Dia juga mengatakan prosedur pelayanan di rumah sakit dan puskesmas memang sangat jauh berbeda di Pasaman Barat.
“Di puskesmas selesaikan dulu administrasi baru pasien di tangani. Sedangkan di rumah sakit, kebalikannya. Memang sangat jauh pelayanannya,” kata Dedet.
Disamping itu Dedet juga pernah mengalami pelayanan yang kurang memuaskan di Puskesmas Talu setahun yang lalu.
“Setahun yang lalu istri saya mengalami keguguran karena kurang tanggapnya pihak Puskesmas Talu. Istri saya keguguran karena lama penanganan. Sungguh sangat luar biasa pelayanan di puskesmas ini yang tidak memikirkan keselamatan pasiennya,” sesal Dedet mengingat pelayanan di Puskesmas Talu.
Hingga berita ini diturunkan, midia ini akan berupaya untuk menghubungi Kepala Puskesmas atau Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, guna mengklarifikasi atas peristiwa tersebut.
Reporter: SYAFRIZAL