INformasinasional.com-SSUMLAKI, MALUKU UTARA. Forum Bisnis Daerah yang diselenggarakan oleh Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa) menjadi wadah penting bagi akademisi, pengusaha, dan pemerintah dalam merumuskan strategi pengembangan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dalam acara bertajuk “Strategi Pengembangan Ekonomi Tanimbar Menuju Kemandirian, Keadilan, dan Keberlanjutan Secara Inklusif”, Simon Lolonlun, Pelaksana Tugas Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, menegaskan bahwa peran media sangat krusial dalam memastikan kebijakan ekonomi tepat sasaran.
Dalam pemaparannya berjudul “Media sebagai Jembatan Komunikasi antara Pemerintah dan Masyarakat untuk Mendorong Pengembangan Ekonomi Tanimbar yang Inklusif”, Simon Lolonlun menyoroti pentingnya media sebagai penghubung antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Media bukan sekadar penyampai informasi, tetapi juga katalis perubahan. Jika komunikasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat berjalan baik, maka kebijakan ekonomi akan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata,” ungkap Simon.
Ia menekankan bahwa tanpa keterlibatan media, ada risiko besar kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Oleh karena itu, keberadaan media yang profesional dan berintegritas menjadi elemen penting dalam proses pembangunan daerah.
Dalam diskusi tersebut, Simon juga menggarisbawahi sejumlah tantangan dalam pembangunan ekonomi di Tanimbar, antara lain:
- Terbatasnya akses internet di beberapa wilayah, yang menghambat penyebaran informasi dan akses terhadap peluang ekonomi digital.
- Rendahnya literasi media dan ekonomi di kalangan masyarakat, yang menyebabkan kesenjangan pemahaman terhadap kebijakan yang diterapkan pemerintah.
- Kurangnya transparansi dan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat dalam merancang kebijakan ekonomi.
Sebagai solusi, Simon mengusulkan peningkatan infrastruktur digital, edukasi literasi media bagi masyarakat, serta keterbukaan pemerintah dalam bekerja sama dengan media. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih aktif dalam memahami dan mengawal kebijakan yang berdampak pada perekonomian daerah.
Forum Bisnis Daerah: Merumuskan Strategi Pembangunan Ekonomi
Acara yang digelar di Aula Unlesa, Kecamatan Tanimbar Selatan, pada Jumat (14/03/2025) ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berupaya mempercepat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
[irp posts=”38467″ ]
Sejumlah narasumber turut hadir untuk membahas berbagai aspek pengembangan ekonomi, di antaranya:
- Rektor Universitas Lelemuku Saumlaki, Ferly A. Sairmaly, dengan materi “Peran Perguruan Tinggi dalam Mendorong Ekonomi Daerah Melalui Kolaborasi dan Inovasi”.
- Dosen Unlesa, Rendy Oratmangun, membahas “Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Mendukung Ekonomi Berkelanjutan”.
- Pimpinan Cabang BPDM Saumlaki, Kolumbus Masrikat, yang memaparkan “Akses Pembiayaan dan Peran Perbankan dalam Mendorong UMKM di Tanimbar”.
- Perwakilan Kadin, Jexon J. Batbual, menjelaskan “Peluang Investasi dan Kemitraan Bisnis di Kabupaten Kepulauan Tanimbar”.
Beberapa narasumber juga hadir secara daring melalui Zoom, antara lain:
- Managing Director, Ishak Halim, yang membahas “Tantangan dan Peluang Ekonomi Daerah di Era Digital”.
- CEO & Founder, Nova G. Sutrahitu, dengan topik “Ekonomi Kreatif sebagai Pilar Pertumbuhan di Wilayah Kepulauan”.
- Anggota DPRD Provinsi Maluku dari BPD HIPMI Maluku, Muhammad Reza Mony, dengan materi “Peran HIPMI dalam Mendorong Kewirausahaan dan Penguatan Rantai Pasok Daerah”.
Diskusi yang dimoderatori oleh dosen Unlesa, Edoardus Koisin, ini dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, dan pelaku usaha setempat.
Harapan dan Tindak Lanjut
Forum ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Lelemuku Saumlaki dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Diharapkan, hasil diskusi ini dapat melahirkan rekomendasi konkret bagi percepatan pengembangan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
Dengan peran media yang lebih kuat dan strategis, diharapkan kebijakan ekonomi di Tanimbar benar-benar berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat dan dapat menciptakan pertumbuhan yang berkeadilan.
(Laporan: Johanis Kopong)