INformasinasional.com-Pasaman Barat–Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, pada Senin 24 Maret 2025. Rakor ini digelar secara virtual dari Ruangan Balkon Kantor Bupati Pasaman Barat.
Dalam pemaparannya, Mendagri menyampaikan bahwa angka inflasi Indonesia saat ini berada di -0,09%. Berdasarkan data global, Indonesia menempati peringkat ke-13 dari 186 negara dengan inflasi terendah. Sementara itu, di tingkat regional, Indonesia berada di peringkat ketiga dari 11 negara ASEAN.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan perkembangan harga pada minggu ketiga Maret 2025. Dari total 38 provinsi di Indonesia, sebanyak 30 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sementara 8 provinsi mengalami penurunan.
Komoditas yang paling banyak menyumbang kenaikan harga adalah cabai rawit dan bawang merah, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan serangan hama patek di beberapa daerah. Kenaikan harga cabai rawit tercatat terjadi di 228 kabupaten/kota, sementara 63 kabupaten/kota mengalami penurunan harga.
Di Kabupaten Pasaman Barat, harga bahan pangan menunjukkan tren fluktuatif atau berubah-ubah pada periode 18-24 Maret 2025. Beberapa komoditas mengalami kenaikan dan penurunan harga.
Pada 18 Maret 2025 harga daging ayam broiler/ras turun 3,7% dan harga jagung lokal pipilan naik 6,66%. 19 Maret 2025 harga cabai hijau turun 14,28% dan harga cabai rawit hijau turun 11,11%. 20 Maret 2025 harga cabai rawit hijau naik 12,5%.
Pada 21 Maret 2025 harga cabai rawit hijau turun 11,11%, harga ikan laut tongkol naik 7,14%, kacang kedelai turun 9,09% dan harga kacang hijau naik 16,66%. Sementara pada 24 Maret 2025 harga cabai merah naik 12,5%.
Data ini dihimpun dari berbagai pasar di Kinali, Simpang Tiga, Simpang Empat, Kapa, Padang Tujuh, Kajai, Talu, dan Paraman Ampalu.
Reporter: SYAFRIZAL
