INformasinasional.com-LANGKAT. Suasana yang menghebohkan dan haru menyelimuti Dusun Kelantan Luar, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (9/4/2025) malam. Ratusan warga memadati lokasi setelah penemuan mayat pria dalam karung yang mengapung di aliran Sungai Kelantan.
Warga yang penasaran memadati jalan-jalan sempit hingga pekarangan rumah, menyaksikan langsung proses evakuasi jenazah oleh tim gabungan dari Reskrim dan Inafis Polrestabes Medan, Polsek Gebang, serta dibantu BPBD Langkat.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di dalam karung plastik putih. Usai dievakuasi ke daratan, tim Inafis langsung melakukan identifikasi awal. Diduga kuat, korban merupakan Michael Federick Pakpahan (25), warga Helvetia, Kota Medan, seorang sopir Grab yang dilaporkan hilang sejak 6 April 2025.
Hal ini dibenarkan oleh keluarga korban, yakni Cia dan Linda, yang telah membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan.
Menurut Cia dan Linda, korban hilang bersama mobilnya Toyota Rush BK 1273 QP warna hitam sejak Minggu 6 April 2025 mulai pukul 02.00 WIB di Kota Medan.
Informasi awal menyebutkan, Michael menjadi korban perampokan dan pembunuhan sadis oleh penumpangnya sendiri. Setelah dibunuh, jasad korban dimasukkan ke dalam karung, diberi pemberat batu, lalu dibuang ke sungai.
Pengungkapan lokasi jasad korban bermula dari pengakuan pelaku yang telah diamankan pihak Polrestabes Medan. Pelaku diketahui merupakan warga Bangun Sari, Kecamatan Gebang dan juga berdomisili di Medan, bersama rekannya warga Medan.
Berdasarkan pengakuan tersebut, Polrestabes Medan langsung berkoordinasi dengan Polsek Gebang untuk melakukan pencarian di sekitar aliran Sungai Kelantan. Pada Rabu petang, karung berisi mayat korban akhirnya ditemukan oleh petugas bersama warga, tak jauh dari Saung LPHD Pasar Rawa.
“Memang kemarin kami sempat mencium bau busuk dari arah sungai. Ada goni plastik terapung saat air pasang. Ternyata benar, hari ini ditemukan mayat,” ungkap Hartono, salah satu warga setempat.
Jenazah korban kemudian dibawa menggunakan ambulans milik Puskesmas Gebang ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses autopsi lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait motif serta jumlah pelaku.
Peristiwa ini mengundang keprihatinan mendalam dari masyarakat dan menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kejahatan, bahkan di profesi yang sehari-hari melayani masyarakat.
[irp posts=”39233″ ]
Hilangnya korban dibenarkan keluarganya, yakni Cia dan Linda. Mereka mengaku tentang kehilangan korban sejak Minggu 6 April 2025 dan telah melaporkannya ke Polrestabes Medan, yang akhirnya penyidik Polrestabes Medan melakukan penyidikan tentang GPS yang tertera pada mobil korban, dan akhirnya pelaku bisa diringkus. Kemudian hasil pengakuan pelaku tentang keberadaan korban sebagai langkah petunjuk untuk menemukan korban. (Redaksi)