INformasiNasional.com – LANGKAT.
Kontroversi perobohan miniatur Ka’bah di halaman Masjid Al Ilham, Desa Gohor Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat kembali memanas. Janji manis Manajer PT LNK Kebun Gohor Lama, Triyono, untuk membangun kembali miniatur tersebut hingga kini tak kunjung terealisasi, meski sudah berbulan-bulan berlalu.
Kekecewaan itu disampaikan Ketua DPD AMPI Langkat, Bung Zaid Lubis, saat ditemui di Stabat, Senin (14/4/2025). Ia menegaskan bahwa mediasi sudah dilakukan beberapa kali dengan difasilitasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat, namun tidak ada langkah nyata dari pihak PT Kepong Malaysia (PT LNK).
“Saya sudah cek langsung ke lokasi beberapa hari lalu saat menunaikan salat ashar di sana. Tak ada tanda-tanda pembangunan ulang miniatur Ka’bah. Jamaah pun mengeluhkan hal yang sama,” ungkap Zaid.
Menurutnya, sikap acuh tak acuh dari pihak PT Kepong sangat mencederai perasaan umat Islam. Padahal saat pertemuan sebelumnya di kantor kebun, yang dihadiri oleh berbagai ormas Islam, pihak desa, kepolisian, serta jamaah masjid, pihak perusahaan telah berjanji untuk membangun kembali simbol sakral umat Islam tersebut.
[irp posts=”39336″ ]
“Janji itu diucapkan langsung oleh manajemen PT Kepong. Tapi hingga sekarang tidak ada realisasi. Ini bukan hanya soal bangunan, tapi menyangkut kehormatan dan simbol keagamaan umat,” tegas Zaid.
Ketika dikonfirmasi, Manajer PT LNK Kebun Gohor Lama, Triyono, tidak memberikan respon. Panggilan telepon ke nomor pribadinya tak dijawab, pesan singkat pun tidak dibalas.
Sementara itu, Ketua MUI Langkat, Ustaz Zulkifli Ahmad Dian, Lc., membenarkan bahwa MUI telah memediasi persoalan ini. Saat itu pihak perusahaan, yang diwakili oleh Ustaz Irfan Yusuf atau Ustaz Rahul, berjanji membangun kembali miniatur Ka’bah.
“Miniatur itu dibangun dari dana infaq jamaah. Ketika dirusak dan tidak dibangun kembali, tentu ini menjadi dilema besar, bukan hanya bagi pengurus masjid, tapi bagi seluruh umat Islam,” ujar Ustaz Zulkifli.
Ia menambahkan, jika persoalan ini terus berlarut, dikhawatirkan akan memicu aksi massa dari ormas-ormas Islam di Langkat. “Sebaiknya diselesaikan secara baik-baik. Tapi jangan abaikan komitmen. MUI saja mereka abaikan, apalagi yang lain,” tegasnya.
Sebagai peringatan, Ustaz Zulkifli menyatakan bahwa tindakan PT LNK tidak hanya menyakiti perasaan umat Islam, tetapi juga menghianati proses mediasi yang dilakukan secara formal dan beretika.
“Bangun kembali miniatur Ka’bah itu. Itu bukan sekadar simbol, tapi bukti penghormatan terhadap umat dan janji yang telah disampaikan secara terbuka,” pungkasnya.
(Laporan: ZP Lubis)