INformasiNasional.com —PEMALANG
Di tengah dominasi tokoh-tokoh lama dalam kancah politik lokal, muncul sosok muda yang membawa harapan baru bagi arah perubahan: Farras Alam Majid. Pemuda asal Kabupaten Pemalang ini menjelma sebagai representasi generasi baru yang tak hanya cerdas secara intelektual, namun juga matang secara sosial-politik. Ia bukan sekadar pengamat dari pinggir, melainkan pelaku utama yang turun langsung dalam diskusi, advokasi, hingga praktik politik elektoral.
Saat ditemui pada Jumat (18/4), Farras mengungkapkan bahwa proses panjang adalah kunci pembentukan karakter pemuda.
“Saya meyakini tidak ada hasil yang instan. Setiap pemuda harus melalui laboratorium kehidupan agar mampu membaca situasi secara tajam dan terlibat aktif dalam gerakan masyarakat. Pulang ke Pemalang adalah panggilan hati—untuk ikut serta membangun kebaikan di tanah sendiri. Ad astra per aspera—mencapai bintang melalui kesulitan,” tegasnya.
[irp posts=”39397″ ]
Akar Kepemimpinan dari Pemalang
Lahir dan besar di Pemalang, Farras menempuh pendidikan di sekolah unggulan seperti SMPN 1 Randudongkal dan SMAN 1 Pemalang, tempat awal ia mengasah karakter kepemimpinan. Semasa SMA, ia dikenal aktif di OSIS dan memegang jabatan strategis sebagai Pradana Umum Pramuka, membuktikan bahwa jiwa kepemimpinan sudah tumbuh sejak dini.
Menjejak Jalan Intelektual di Yogyakarta
Perjalanan akademik membawanya ke UPN “Veteran” Yogyakarta, mengambil Program Studi Teknik Informatika. Meski berlatar belakang teknik, minatnya terhadap isu sosial-politik tidak pernah padam. Di kampus, ia dikenal sebagai orator tajam dan organisator andal. Tahun 2023 menjadi momen penting ketika ia terpilih sebagai Presiden BEM KM UPN “Veteran” Yogyakarta.
Jabatannya di BEM membuka jalan bagi kiprah yang lebih luas. Ia dipercaya menjadi Koordinator Wilayah Jateng-DIY BEM Seluruh Indonesia, memimpin hampir 50 kampus ternama dalam menyikapi berbagai isu nasional, dari pendidikan hingga demokrasi.
Pulang untuk Mengabdi, Bukan Sekadar Kembali
Setelah menyelesaikan tugasnya di tingkat nasional, Farras kembali ke Pemalang. Namun bukan untuk beristirahat—melainkan untuk mengabdi. Dalam Pilkada Pemalang 2024, ia dipercaya menjadi bagian dari Tim Pemenangan Pasangan Mansur-Bobby, mengelola aspek IT dan citra digital kampanye. Tak hanya itu, ia juga menggagas Mansur Muda, wadah yang menghimpun generasi muda dalam mendukung agenda perubahan berbasis ide dan kerja nyata.
Perannya semakin luas ketika ia diamanahi sebagai Koordinator Kawula Muda Ahmad Luthfi untuk Karisedenan Pekalongan Raya, mendukung pencalonan Kapolda Jateng sebagai Gubernur. Di sini, ia mengorganisasi relawan, merancang komunikasi politik, dan menguatkan jejaring pemuda antar daerah.
Aksi Nyata: Lingkungan, Demokrasi, dan Edukasi
Kesadaran Farras akan pentingnya gerakan non-elektoral membawanya ke ranah sosial dan edukasi politik. Ia memelopori kegiatan-kegiatan berbasis lingkungan, seperti kampanye Deklarasi Pemuda Peduli Sampah dan aksi bersih pasca nonton bareng.
Tak berhenti di sana, Farras juga menginisiasi Laporke Bolo, sebuah gerakan pemantauan pemilu berbasis partisipasi anak muda. Melalui gerakan ini, ia menanamkan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, dan pendidikan demokratis kepada generasi muda, sekaligus memperkuat kontrol sosial terhadap proses politik lokal.
Inspirator Muda dari Tanah Randudongkal
Farras aktif menjadi pembicara dalam berbagai forum seperti Diskusi Demokrasi BEM FEB, Pelatihan Kastrad Unissula, hingga seminar Pemuda Peduli Demokrasi di Semarang. Dengan gaya yang lugas dan substansial, ia menjelma sebagai role model muda yang menginspirasi banyak orang.
Penutup: Visi Besar Seorang Pemuda Daerah
Farras Alam Majid adalah simbol kebangkitan pemuda daerah: berpikir global, bertindak lokal. Dengan kombinasi kemampuan teknis, kepemimpinan strategis, serta kepekaan sosial yang tinggi, ia menunjukkan bahwa pemuda tak hanya pantas diberi ruang, tetapi layak menjadi motor utama perubahan.
Dari Pemalang untuk Indonesia, Farras bukan hanya harapan—ia adalah bukti bahwa perubahan nyata bisa lahir dari tangan pemuda yang punya tekad, gagasan, dan keberanian.
Reporter: Ragil Surono