INformasinasional.com, Pemalang – Suasana berbeda dan penuh makna menyelimuti momen penyerahan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Pemalang tahun 2024. Sebanyak 298 CPNS menerima SK langsung dari Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, dalam sebuah seremoni yang tak biasa, yakni di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pegongsoran, Kecamatan Pemalang Kota, Senin (5/5).
Pemilihan TPA Pegongsoran sebagai lokasi penyerahan SK CPNS ini bukan tanpa alasan. Bupati Anom menjelaskan bahwa tempat tersebut dipilih sebagai simbol dan refleksi dari wajah Pemalang saat ini, yang masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk belum harmonisnya hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
“Tempat ini menjadi pengingat bahwa kita masih punya banyak pekerjaan rumah. Saya ingin CPNS yang menerima SK hari ini memahami realita di lapangan, agar kelak bisa menjadi bagian dari solusi. Jangan tutup mata terhadap persoalan masyarakat,” ujar Anom dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Anom menegaskan pentingnya membangun kesadaran bersama dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan. Menurutnya, kondisi TPA yang penuh dengan tumpukan sampah ini harus menjadi pelajaran sekaligus motivasi agar para CPNS memiliki semangat dan kepedulian yang tinggi dalam bekerja.
“Kita perlu bekerja sama, saling membantu dan menghadapi tantangan yang lebih berat ke depan. Bekerja dengan hati, bukan untuk melayani pimpinan, tetapi untuk melayani masyarakat,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya integritas, akhlak, dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Dalam penutupan sambutannya, Bupati Anom menyampaikan harapan agar para CPNS dapat menjadi agen perubahan yang mampu memperbaiki hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta mendorong kemajuan Kabupaten Pemalang.
“Semoga dengan dimulainya langkah kalian dari tempat ini, kalian akan selalu ingat bahwa tugas ASN bukan sekadar jabatan, tetapi amanah untuk membawa perubahan,” pungkasnya.
Penyerahan SK CPNS yang digelar di tengah tumpukan sampah ini menjadi simbol kuat sekaligus pesan moral yang mendalam – bahwa dari tempat paling terabaikan pun, bisa lahir semangat membangun yang luar biasa.
Reporter: Ragil Surono