INformasinasional.com, LANGKAT – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura, dr Immanuel Pinem MKM, akhirnya angkat bicara terkait tudingan miring yang dialamatkan kepada instansi yang dipimpinnya. Ia secara tegas membantah adanya kejanggalan dalam laporan keuangan rumah sakit, seperti yang disuarakan oleh puluhan mahasiswa dalam aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Langkat, Selasa (20/5/2025).
Demonstrasi yang digelar oleh Persatuan Mahasiswa Langkat (Pema-La) itu menyoroti dugaan selisih besar antara nilai utang yang tercantum dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) RSUD Tanjung Pura dan yang tercatat dalam neraca keuangan. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumatera Utara, sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Nomor 48.B/LHP/XVIII.MDN/05/2024, nilai utang belanja barang RSUD sebesar Rp10,26 miliar dicantumkan dalam CaLK, namun hanya sekitar Rp525 juta yang tertera dalam neraca.
Selisih mencolok tersebut memicu kecurigaan mahasiswa akan adanya indikasi korupsi di tubuh manajemen RSUD Tanjung Pura.
“Selisih hampir Rp10 miliar bukanlah kesalahan sepele. Kami menduga ada praktik yang tidak transparan dan tidak akuntabel,” seru Koordinator Lapangan aksi, Zia Ulhaq. Ia juga didampingi Koordinator Aksi, Wisnu Wardana, yang menambahkan bahwa permasalahan keuangan bukan satu-satunya yang disoroti, melainkan juga buruknya kualitas pelayanan kesehatan di RSUD tersebut.
[irp posts=”40498″ ]
Mahasiswa mengeluhkan minimnya fasilitas yang tidak memadai, serta lambannya pelayanan terhadap pasien.
Menanggapi berbagai tudingan tersebut, dr Immanuel Pinem memberikan klarifikasi yang lugas. Ia menekankan bahwa penyusunan laporan keuangan RSUD, termasuk CaLK, telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
“Bahwasanya laporan keuangan dan CaLK RSUD Tanjung Pura telah disusun berdasarkan ketentuan dan sesuai dengan neraca,” tegas dr Immanuel kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Ia juga membantah tudingan bahwa pasien tidak mendapat pelayanan dengan baik di RSUD. Menurutnya, seluruh pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap, tetap menerima layanan sesuai kebutuhan medis mereka.
“Kami menghargai kritik dan aspirasi masyarakat, namun saya mengimbau agar informasi yang belum terverifikasi tidak disebarluaskan karena bisa menimbulkan keresahan. RSUD Tanjung Pura akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik,” tutupnya.
Dengan klarifikasi ini, pihak RSUD berharap masyarakat dapat memperoleh informasi secara utuh dan objektif, serta tetap memberikan kepercayaan kepada institusi pelayanan kesehatan milik daerah tersebut.(Misno Adi)