INformasinasional.com, JAKARTA – Lapas Kelas I Cipinang kembali menegaskan komitmennya dalam membina narapidana secara aktif dan berkelanjutan. Senin (16/6), sejumlah Warga Binaan turun langsung membersihkan area luar lapas dari tanaman liar dan rambat dalam program asimilasi kerja, yang tak sekadar mempercantik lingkungan, tetapi juga jadi bagian penting dari strategi keamanan.
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kerja fisik biasa. “Ini bagian dari pembinaan sistematis. Kami ingin membentuk Warga Binaan yang disiplin, bertanggung jawab, dan siap mental saat kembali ke masyarakat. Reintegrasi sosial dimulai dari sini, dari kegiatan yang sederhana namun bermakna,” ujarnya.
[irp posts=”41403″ ]
Kegiatan ini juga dilihat sebagai upaya antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan. Tanaman rambat yang tumbuh liar di tembok luar lapas, disebut Wachid, dapat menjadi celah penyelundupan barang terlarang atau bahkan jalan pelarian.
Senada, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Cipinang, Sumaryo, menambahkan bahwa keterlibatan langsung Warga Binaan juga menjadi sarana menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. “Tanaman liar ini bisa jadi titik rawan. Membersihkannya bersama-sama bukan hanya memperkuat pengamanan, tapi juga membangun kepedulian dan kesadaran dari para Warga Binaan sendiri,” ujarnya.
Salah satu peserta program, inisial MA (47), mengungkapkan antusiasmenya. “Kami jadi belajar kerja sama, disiplin, dan merasa lebih percaya diri menyongsong kehidupan setelah bebas. Ini pengalaman yang membuka mata dan hati saya,” katanya.
Program asimilasi kerja seperti ini membuktikan bahwa pembinaan narapidana tak berhenti di balik jeruji. Justru lewat aktivitas konkret di luar tembok, Lapas Cipinang menunjukkan semangat “Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat”: sebuah visi yang menjadikan lapas bukan tempat menghukum semata, tapi ruang untuk tumbuh dan berubah.
Reporter: Ragil Surono