INformasinasional.com, Medan – Universitas Medan Area (UMA) menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi swasta unggulan di Sumatera Utara dengan meraih peringkat pertama PTS terbaik versi The Impact Rank 2025. Tak hanya itu, UMA juga mencatat prestasi membanggakan dengan menempati peringkat ke-3 di Sumut (mengalahkan banyak PTN) dan peringkat ke-61 nasional, dalam pemeringkatan berbasis komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Capaian ini diumumkan langsung oleh Rektor UMA, Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc, saat menggelar Coffee Morning bersama awak media di Pendopo Taman Hutan Raya (Tahura) Kampus I UMA, Jalan Kolam, Medan Estate, Rabu (18/6/2025).
[irp posts=”41482″ ]
Didampingi sejumlah pimpinan UMA, Prof Dadan menyampaikan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar hasil kerja administratif, tapi juga lahir dari budaya akademik yang progresif, kolaboratif, dan berorientasi pada inovasi.
“Kami tidak hanya membangun kampus, tapi juga ekosistem berpikir maju. Tema kita hari ini ‘Menjalin Kolaborasi, Menyampaikan Inovasi’ adalah cerminan dari semangat itu,” ujarnya.
UMA saat ini memiliki 23 program studi dengan beberapa di antaranya sudah meraih akreditasi unggul. Di antaranya adalah Magister Agribisnis, S1 Agribisnis, Biologi, Ilmu Komunikasi, Magister Manajemen, dan Program Doktor Ilmu Pertanian.
“Ke depan kami targetkan lebih banyak prodi meraih status unggul. Ini tantangan yang akan terus kami jawab dengan peningkatan mutu dosen, kurikulum, dan fasilitas,” jelas Prof Dadan.
Ada pula sejumlah prodi yang memiliki karakteristik khusus, seperti Arsitektur, Ilmu Pemerintahan, dan Pendidikan Agama Islam, yang mensyaratkan bakat tertentu bagi calon mahasiswa.
“Untuk Arsitektur misalnya, harus punya bakat menggambar. Lulusannya pun cepat terserap di dunia kerja, apalagi prodi ini sudah berdiri sejak 1985,” tambahnya.
UMA kini memiliki 306 dosen, dengan rasio ideal 1 dosen untuk 22 mahasiswa. Yang membanggakan, 47 persen dari dosen UMA bergelar doktor dan 13 orang menyandang jabatan guru besar.
Prof Dadan optimis jumlah guru besar akan terus bertambah: “Tahun ini kami berharap ada tambahan 4 guru besar lagi.”
UMA sendiri menargetkan menerima sekitar 2.700 mahasiswa baru pada tahun akademik 2025/2026.
Di akhir pertemuan, Prof Dadan mengajak media untuk terus mengawal kemajuan UMA lewat pemberitaan yang objektif dan konstruktif.
“Kami terbuka terhadap kritik membangun. Pers punya peran penting sebagai mitra transformasi pendidikan,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Mutu SDM dan Perekonomian Dr. Dedi Sahputra, S.Sos., M.A, Kabid Humas UMA Zarina Alfandari, S.Psi, serta jajaran pimpinan lainnya.
Laporan: Zahendra