INformasinasional.com, LANGKAT – Warga di sekitar Desa Tamaran, Desa Tanjung Mulia, dan kawasan Pasar Empat, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis 26 Juni 2025 digemparkan oleh penemuan puluhan benda mencurigakan yang diduga kuat sebagai bom mortir aktif. Temuan mengejutkan ini terjadi di area perkebunan kelapa sawit milik PT Langkat Nusantara Kepong (LNK), tepatnya di wilayah Kebun Tamaran.

Peristiwa ini sontak memicu kepanikan warga dan menarik perhatian aparat keamanan. Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Satuan Gegana Brimob Polda Sumatera Utara langsung dikerahkan ke lokasi sejak pagi hari untuk melakukan penyisiran dan evakuasi benda-benda berbahaya tersebut.
Kapolsek Hinai melalui Kanit Reskrim IPDA Taufan SH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Saat ini masih dalam proses evakuasi oleh Tim Jibom Gegana Brimobdasu,” ujarnya singkat saat dihubungi melalui pesan WhatsApp. Ia menambahkan bahwa lokasi penemuan sementara diamankan dengan garis polisi dan belum ada pihak yang diperbolehkan mendekat karena alasan keselamatan.
Puluhan mortir berukuran besar, setara dengan pahak orang dewasa, ditemukan dalam kondisi tertimbun dan berlapis tanah, diduga kuat merupakan peninggalan dari masa Perang Dunia II. “Belum bisa dipastikan jumlah pastinya dan tingkat bahayanya, semuanya sedang dalam proses identifikasi oleh tim teknis dari Gegana,” tambah sumber dari kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
[irp posts=”41845″ ]
Penemuan ini menjadi yang kedua kalinya terjadi di kawasan perkebunan PT LNK. Sebelumnya, pada 16 November 2022 silam, satu unit bom mortir kuno juga ditemukan oleh dua karyawan kebun bernama Pance (30) dan Musdi (41) di Divisi II, Desa Perkebunan Tanjung Beringin. Kala itu, benda berbahaya tersebut ditemukan saat mereka tengah bekerja membersihkan area kebun, dan langsung diamankan pihak berwenang.
Kali ini, penemuan bom tidak diketahui pasti oleh siapa, karena saat evakuasi berlangsung belum ada pihak yang mengklaim sebagai penemu pertama. Warga setempat mengaku sempat mencium bau logam dan melihat benda mencurigakan sebelum akhirnya aparat datang dan menutup area.
Pantauan di lapangan, aparat Polsek Hinai berjaga ketat di akses utama menuju lokasi temuan, tepatnya di Jalan Tamaran, sekitar kawasan Pasar 4 Tanjung Beringin. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akses jalan besar menuju Desa Tamaran ditutup sementara. Masyarakat diarahkan menggunakan jalur alternatif melalui Desa Batu Malenggang.
Kapolsek Hinai dan jajarannya juga tampak mengamankan simpang strategis yang mengarah ke areal perkebunan milik PT LNK. Polisi terus mengimbau masyarakat agar tidak mendekat ke lokasi hingga seluruh prosedur evakuasi dan identifikasi selesai dilakukan oleh Tim Gegana.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) terkait temuan tersebut. Sementara pihak berwenang belum bisa memastikan apakah mortir-mortir yang ditemukan masih aktif atau sudah tidak berfungsi. Namun berdasarkan protokol keamanan, seluruh benda mencurigakan tetap diperlakukan sebagai bahan peledak aktif hingga ada konfirmasi sebaliknya dari tim penjinak bom.
Mengingatkan Sejarah dan Ancaman Laten
Penemuan bom mortir sisa perang ini menyiratkan bahwa kawasan Langkat, khususnya Kecamatan Hinai, mungkin pernah menjadi bagian dari jalur strategis militer di masa lalu. Para pengamat sejarah lokal menilai bahwa temuan semacam ini dapat menjadi petunjuk penting dalam menelusuri jejak sejarah militer di wilayah Sumatera Utara, namun di sisi lain juga menjadi pengingat akan bahaya laten yang masih tersisa hingga kini.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang menemukan benda mencurigakan di sekitar lahan atau tempat tinggal untuk tidak menyentuh atau memindahkannya, dan segera melapor ke aparat terdekat.
Proses evakuasi dan penyisiran masih berlangsung hingga sore hari. Tim Jibom bersama Brimob dan Polsek Hinai tampak terus bersiaga di lokasi. Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada.
(MisnoAdi)