INformasinasional.com-Langkat. Warga Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara digemparkan oleh penemuan mencengangkan dengan ditemukannya 20 bom mortir aktif sisa Perang Dunia II tertanam di kawasan perkebunan sawit PT Langkat Nusantara Kepong (LNK), tepatnya di wilayah Kebun Tamaran, Kamis (26/6/2025).
Benda mematikan itu ditemukan warga saat mengorek lubang mencari besi-besi kuno yang terpendam didalam tanah kawasan kebun kelapa sawit. Bau logam karat yang menyengat dan bentuk mencurigakan membuat situasi menjadi siaga. Dalam waktu singkat, lokasi dipenuhi aparat, dan jalur masuk sepanjang 1 kilometer langsung disterilisasi oleh aparat kepolisian untuk mencegah risiko ledakan dan mengamankan masyarakat.
Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Satuan Gegana Brimob Polda Sumatera Utara langsung diterjunkan ke lokasi dan hingga Jumat (27/6/2025), masih berada di lokasi penggalian. Informasi dilapangan menyebutkan bahwa bom-bom tersebut terkubur sedalam 40–60 cm dan berukuran cukup besar, setara paha orang dewasa.
Kanit Reskrim Polsek Hinai, IPDA Taufan, membenarkan kejadian tersebut. “Saat ini masih proses evakuasi oleh tim Jibom. Lokasi sudah diamankan dengan police line, belum ada warga yang boleh mendekat,” katanya melalui sambungan WhatsApp.
Sementara itu, seorang anggota kepolisian yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa kondisi bom masih aktif dan sangat berbahaya. “Semua masih diidentifikasi, tapi dari ukuran dan bentuknya, ini jelas peninggalan perang dan berpotensi meledak jika tidak ditangani dengan benar,” katanya.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya bom mortir ditemukan di wilayah perkebunan PT LNK. Pada 16 November 2022, dua karyawan kebun juga menemukan satu bom kuno di Divisi II Desa Perkebunan Tanjung Beringin. Namun, skala penemuan kali ini jauh lebih besar dan berbahaya.
“Yang sekarang bukan hanya satu atau dua, tapi ada dua puluh batang. Ini bukan temuan biasa, ini sangat serius,” ungkap seorang warga yang menyaksikan dari jarak jauh.
Belum diketahui siapa penemu pertama dalam kasus kali ini. Beberapa warga mengaku hanya melihat keramaian dan mencium bau logam sebelum polisi datang menutup akses jalan. Pihak kepolisian pun belum merilis identitas pelapor awal.
Pantauan dilapangan, akses utama menuju Desa Tamaran dari arah Pasar 4 Tanjung Beringin ditutup total, dan warga dialihkan melalui jalur alternatif di Desa Batu Malenggang. Disetiap titik strategis, aparat Polsek Hinai berjaga ketat.

Kapolres Langkat, AKBP David Trio Prasojo, mengonfirmasi penemuan bom tersebut. “Kami menerima informasi dari masyarakat yang melihat benda mencurigakan. Setelah diverifikasi, benar itu adalah benda berbahaya. Kami langsung koordinasi dengan tim Jibom dari Brimob Polda Sumut,” kata Kapolres Langkat.
Ia menambahkan bahwa penanganan dilakukan secara profesional dan prosedural sesuai SOP. “Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjauh dari lokasi sejauh radius 1 km, demi keselamatan bersama. Tim kami sedang bekerja,” katanya.
Ketika ditanya mengenai rincian jenis dan daya ledak bom, AKBP David menolak memberi penjelasan teknis. “Kami tidak ingin menyampaikan hal teknis sebelum hasil akhir identifikasi. Yang pasti, ini sedang dalam pendalaman intensif oleh tim ahli,” imbuhnya.
Hingga Jumat, Tim Gegana terus berada diarea tanah yang diduga masih menyimpan lebih banyak mortir tersembunyi. Warga diminta tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwenang.
Pihak berwenang mengingatkan masyarakat di seluruh wilayah perkebunan eks-HGU PTPN2 agar segera melapor bila menemukan benda logam mencurigakan, mengingat wilayah tersebut kemungkinan menyimpan sisa-sisa perang lainnya.
Penemuan ini menjadi peringatan serius bahwa peninggalan sejarah seperti Perang Dunia II bisa menyimpan ancaman nyata hingga puluhan tahun kemudian. Pihak berwenang kini mempertimbangkan langkah lanjutan seperti penyisiran menyeluruh di wilayah perkebunan bekas konsesi militer atau zona konflik lama.
Sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, warga diminta tetap tenang, tidak menyebar kabar bohong, dan terus mengikuti imbauan resmi dari aparat keamanan.(MisnoAdi)