INformasinasional.com, Langkat – Sabtu pagi di Alun-alun T. Amir Hamzah Stabat, udara terasa berbeda. Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Langkat berkumpul, bukan untuk konser musik atau pesta rakyat, melainkan untuk satu tujuan yang lebih dalam: mengirimkan doa, dukungan, dan solidaritas untuk rakyat Palestina yang tengah menderita di Gaza.
Aksi kemanusiaan bertajuk “Solidaritas Bela Palestina – Gaza Jilid II” ini menjelma menjadi lautan manusia. Bendera Palestina berkibar di tangan peserta, poster-poster bertuliskan “Free Palestine” dan “Save Gaza” diangkat tinggi, sementara lantunan shalawat dan doa bergema dari pengeras suara, menyelimuti suasana dengan getaran spiritual yang mendalam.
Di tengah kerumunan itu, Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH, hadir langsung. Tanpa jarak, ia berdiri bersama masyarakat, menyapa mereka satu per satu, seolah ingin memastikan bahwa pesan kemanusiaan ini sampai ke setiap hati yang hadir.
“Hari ini kita hadir bukan karena ada artis atau hiburan. Kita hadir karena panggilan hati, karena nurani kita tersentuh oleh penderitaan saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Syah Afandin lantang di atas podium.
Seruan itu disambut gemuruh takbir dan tepuk tangan.
Orasi yang Menggetarkan, Doa yang Menggugah Jiwa
Aksi damai ini juga dihadiri aktivis kemanusiaan sekaligus tokoh peduli Palestina, Ustad Muhammad Husein Gaza. Dalam orasinya yang menggugah, Ustad Husein menceritakan kondisi terkini di Gaza, tentang anak-anak yang kehilangan orang tua, rumah-rumah yang rata dengan tanah, dan wajah-wajah penuh luka yang tak lagi bisa menitikkan air mata.“Gaza butuh lebih dari sekadar simpati. Mereka butuh doa kita, dukungan kita, dan setiap rupiah yang kita sisihkan hari ini bisa menjadi penyelamat bagi mereka,” serunya, dengan suara yang sesekali bergetar menahan haru.
Suasana kian syahdu ketika ribuan peserta serentak mengangkat tangan untuk berdoa bersama. Langit Stabat siang itu menjadi saksi betapa masyarakat Langkat turut menanggung duka rakyat Gaza, meski jarak memisahkan ribuan kilometer.
Bupati Syah Afandin dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga rasa solidaritas. Ia mengingatkan bahwa sumbangan yang diberikan bukan hanya tentang materi, tetapi tentang niat dan keikhlasan.
“Harta tidak akan kita bawa mati. Tetapi harta yang kita infakkan hari ini bisa menjadi amal yang kelak menuntun kita ke surga Allah SWT,” ucapnya penuh makna.
Selain penggalangan dana, aksi ini juga diisi dengan tausiah, lantunan nasyid, dan penampilan anak-anak yang membacakan puisi untuk Gaza, membuat banyak peserta tak kuasa menahan air mata.
Aksi Solidaritas Gaza Jilid II ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menyadarkan masyarakat bahwa kepedulian harus menjadi budaya. Bupati Syah Afandin berharap kegiatan seperti ini terus digelorakan, bukan hanya saat ada tragedi besar, tetapi sebagai bagian dari nilai kemanusiaan yang harus hidup di hati masyarakat.
“Kita ingin Kabupaten Langkat dikenal bukan hanya sebagai daerah yang damai, tetapi juga daerah yang peduli pada sesama, meski mereka berada di belahan dunia yang lain,” tutupnya, sebelum kembali memimpin doa untuk keberkahan daerah dan keselamatan rakyat Palestina.
Kegiatan ini berakhir dengan harapan: semoga Langkat dan seluruh Indonesia terus menjadi bagian dari perjuangan kemanusiaan global. Karena di setiap donasi yang dikumpulkan, di setiap doa yang dipanjatkan, ada cinta yang melintasi batas negara dan keyakinan bahwa kemanusiaan harus selalu menang.(MisnoAdi)
