INformasinasional.com, Medan – Komitmen terhadap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani kembali digaungkan di Sumatera Utara. Dalam sebuah momen bersejarah, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Sumut menjalin kerja sama strategis dengan DPD Partai Gerindra Sumut melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), Jumat (26/7/2025), di Grand Inna Hotel, Medan.
Kegiatan yang dikemas dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) DPW Tani Merdeka Indonesia Sumut ini menjadi titik balik penting dalam menyatukan kekuatan antara organisasi petani dan partai politik dalam mendukung program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan, sebagaimana dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Nawa Cita Astacita.
Ketua DPW Tani Merdeka Sumut, Muhammad Husni, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sebatas seremoni, melainkan langkah nyata untuk mendorong percepatan pemberdayaan petani berbasis kemandirian dan teknologi modern.
“Kami ingin agar Tani Merdeka tidak hanya menjadi organisasi, tapi menjadi gerakan. Dan melalui sinergi ini, kami siap membangun jejaring hingga ke desa-desa, agar petani Sumut benar-benar berdaulat atas pangan, pasar, dan masa depan mereka,” tegas Husni penuh semangat.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Bobby O Zulkarnain, yang menyatakan bahwa partainya akan menjadi jembatan politik antara kepentingan petani dan kebijakan pemerintah.
“Petani adalah ujung tombak ketahanan negara. Maka sudah seharusnya mereka mendapat perhatian khusus dari sisi regulasi dan akses bantuan. Gerindra akan hadir sebagai mitra dan penyambung suara mereka,” ujar Bobby.
Turut hadir memberikan dukungan, perwakilan Gubernur Sumut dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, yang menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini sebagai model baru pembangunan pertanian yang lebih partisipatif dan terukur.
Tak kalah penting, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menekankan pentingnya konsolidasi nasional guna menghadapi tantangan global yang kian kompleks di sektor pertanian.
“Kita harus keluar dari pola lama. Petani harus menjadi subjek pembangunan, bukan objek. Kita butuh dukungan politik, instrumen kebijakan, dan keberpihakan nyata,” ujar Don yang disambut tepuk tangan peserta Rakernis.
MoU ini juga disaksikan oleh jajaran pengurus, di antaranya Cut, Evie Yasmin, dan Maulida, sebagai simbol komitmen kolektif untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berdaya saing, berkelanjutan, dan inklusif.
Menuju Petani Merdeka yang Sejati
Dengan sinergi yang terbangun antara Tani Merdeka dan Gerindra, Sumatera Utara kini bersiap menjadi salah satu motor penggerak transformasi pertanian nasional. Rakernis ini pun menjadi panggung konsolidasi untuk memperkuat struktur organisasi dan menyusun peta jalan program kerja berbasis kebutuhan riil di lapangan.
Kerja sama ini bukan hanya soal dokumen, tapi tentang masa depan pangan Indonesia. Petani tidak lagi sendiri—mereka kini punya sekutu strategis di ranah politik.
(Redaksi)